Hewan Ternak Banyak Terinfeksi, Pemerintah Akan Bentuk Satgas Penyakit Mulut dan Kuku

Jum'at, 10 Juni 2022 | 15:12 WIB
Hewan Ternak Banyak Terinfeksi, Pemerintah Akan Bentuk Satgas Penyakit Mulut dan Kuku
Wabah PMK hewan ternak di Jatim [Foto: ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Makin meluasnya penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK membuat pemerintah akan membentuk tim Satuan Tugas atau Satgas PMK untuk mengatasi masalah penyebaran virus yang menyerang hewan ternak.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menuturkan, satgas akan dibentuk hingga tingkat daerah paling kecil agar kerja lebih maksimal.

"Terkait PMK, kemarin pak Menko (Airlangga Hartarto) menyampaikan ke pak Mentan (Syahrul Yasin Limpo) dan Kemendagri, serta Gubernur, Bupati, Walikota akan melakukan penanganan di tingkat mikro seperti PPKM. Nanti akan ada satgas PMK sampai ke tingkat kecamatan desa," kata Susiwijono di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (10/6/2022).

Keputusan pembentukan Satgas PMK ini diambil usai melakukan rapat koordinasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Baca Juga: PMK Bikin Peternak Tercekik, Harga Sapi Ditawar Lebih Murah dari Modal Awal

Saat ini, lanjut Susiwijono, data penyebaran wabah PMK sudah menyebar ke 163 Kabupaten/Kota di 18 Provinsi.

"Artinya ini cukup serius dampaknya," ucapnya.

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa tiga juta dosis vaksin virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak akan datang pada pekan depan.

"Vaksin minggu depan sudah datang. Untuk awal ini lebih dari tiga juta dosis," kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Nasrullah di Kantor KPPU, Jakarta, Kamis (9/6/2022) kemarin.

Adapun vaksin hanya akan diberikan kepada hewan ternak yang sehat di wilayah wabah. Sedangkan hewan yang sudah terinfeksi PMK tidak akan diberi vaksin.

Baca Juga: Harga Sapi di Daerah Turun Hingga Rp5 Juta per Ekor Akibat Wabah PMK

"Yang disuntik hanya yang sehat di wilayah wabah, yang tidak di wilayah wabah ya enggak,” ungkapnya.

Diketahui, Kementerian Pertanian bakal mendatangkan sebanyak tiga juta dosis vaksin darurat untuk mengatasi masalah Penyakit, Mulut dan Kuku (PMK). Vaksin-vaksin tersebut PMK berasal dari Perancis, Australia, Brazil dan Selandia Baru.

Secara hitungan kebutuhan vaksin PMK pada 2022 kurang lebih 17 juta. Untuk cakupan 80 persen dari populasi provinsi terdampak dan frekuensi vaksinasi sebanyak tiga kali, dua kali pada 2022 dan satu kali pada 2023. Sementara untuk kebutuhan vaksin pada 2022 sebanyak 27,2 juta dosis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI