Harga Sapi di Daerah Turun Hingga Rp5 Juta per Ekor Akibat Wabah PMK

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 10 Juni 2022 | 11:15 WIB
Harga Sapi di Daerah Turun Hingga Rp5 Juta per Ekor Akibat Wabah PMK
Ilustrasi. [Suaralampung.id/Agus Susanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga sapi di sejumlah daerah terpantau mulai terdampak wabah penyakit kulit dan mulut (PMK) yang belakangan makin merebak, salah satunya di Pamekasan, Jawa Timur.

Salah seorang pedagang sapi di Pasar Keppo, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Supandi (55) mengatakan, penurunan harga jual sapi antara Rp2 juta hingga Rp5 juta per ekor.

"Kalau yang biasa laku dengan harga Rp15 juta, untuk sekarang ini hanya bisa laku antara Rp10 hingga Rp11 juta saja. Pokoknya turun drastis," kata Supandi, Jumat (10/6/2022).

Pedagang asal Desa Sokalelah, Kecamatan Kadur, Pamekasan ini menuturkan, selain harga turun, sejak setengah bulan lalu juga banyak pedagang yang memilih untuk tidak membeli sapi di setiap pasaran.

Hal ini karena mereka khawatir membeli sapi yang terserang penyakit, sehingga harga jual sapi bisa turun secara drastis.

"Kalau mau menjual sapi bagi peternak, jangan menjual sekarang. Pasti rugi, karena harganya turun drastis," saran Supandi dikutip dari Antara.

Lain Supandi, lain pula pengalaman Tonawar, warga Desa Kertagena Laok, Kecamatan Kadur, Pamekasan.

Minggu lalu, ayah tiga orang anak ini mengundang pedagang untuk membeli sapi miliknya, karena peternak di desa ini biasa menjual sapinya di rumahnya, yakni dengan mendatangkan pedagang.

"Saat itu, sapi saya ditawar Rp13 juta," ucap dia.

Baca Juga: Jelang Idul Adha 1443 Hijriah, Hewan Ternak yang Masuk ke Sukabumi Diperketat

Namun, karena harga yang ditetapkan pedagang dinilai terlalu rendah, pada keesokan harinya, yakni pada Selasa (7/6/2022), ia membawa langsung sapi miliknya ke pasar sapi di Dusun Keppo, Galis, yakni pasar sapi terbesar di Pamekasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI