Otoritas Akui Adanya Larangan Pesawat Lebar Mendarat di Juanda Sebab Masalah Landasan

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 09 Juni 2022 | 16:19 WIB
Otoritas Akui Adanya Larangan Pesawat Lebar Mendarat di Juanda Sebab Masalah Landasan
Bandara Juanda
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kantor Otoritas Bandara Wilayah III mengakui adanya larangan mendarat pesawat berbadan lebar kapasitas sekitar 314 sampai 452 penumpang di Bandara Juanda. Mereka beralasan, hal ini karena adanya pembatasan landasan, sebab masih dalam proses perbaikan.

"Memang dibilang larangan, karena kami sedang membatasi beban terhadap landasannya. Jadi landasan yang sedang kami perbaiki dan lakukan perawatan perlu dijaga, sehingga pesawat berbadan besar kami kurangi bebannya," kata Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III, M Mauludin di Surabaya, Kamis (9/6/2022).

Ia menjelaskan, pembatasan pesawat berbadan besar dari luar negeri itu juga karena bersamaan dengan musim Haji 2022.

"Setelah musim haji ini rampung, kami akan evaluasi lagi kondisi landasan, apakah pesawat berbadan besar bisa mendarat lagi. Dan itu akan kami lihat dalam dua pekan ke depan. Lalu kami akan optimalisasikan lagi," kata Mauludin.

Baca Juga: Meroket Hingga 359 Persen, Angkasa Pura I Layani 2,48 Juta Penumpang Selama Mudik dan Arus Balik

Ia menambahkan, perbaikan dan perawatan landasan di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo rampung secara keseluruhan pada Juli 2023, sehingga tidak ada larangan atau pembatasan lagi.

"Untuk saat ini, kami mengutamakan haji dulu, baru nanti bergantian untuk pesawat berbadan besar lainnya," kata  dia.

Sebelumnya, Ketua Kamar dagang dan industri (Kadin) Jatim, Adik Dwi Putranto meminta Kementerian Perhubungan menambah penerbangan (flight) luar negeri dari dan ke Surabaya menggunakan pesawat berbadan kecil atau narrow body kapasitas maksimal 200 orang.

"Langkah sangat mendesak mengingat adanya informasi larangan itu, sebab kami mendapatkan aduan dari sejumlah pebisnis dan pengusaha yang tergabung dalam asosiasi anggota Kadin Jatim," kata Adik saat ditemui di Surabaya.

Adik mengaku, hanya ingin masalah ini tidak berpengaruh pada ekonomi dan pariwisata Jatim, karena saat telah berupaya membangkitkan ekonomi pascapandemi COVID-19.

Baca Juga: Puncak Mudik di Bandara Juanda Surabaya Diprediksi Terjadi Pada 30 April

"Kami khawatir jika kondisi ini dibiarkan berlarut akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Jatim, utamanya pariwisata, sebab jumlah wisatawan manca negara yang masuk Jatim sudah mulai membaik dan menanjak naik," katanya, dikutip dari Antara.

Mengutip dari Data Badan Pusat Statistik Jatim, 

 menunjukkan, pada bulan April 2022 kunjungan wisman ke Jawa Timur melalui pintu masuk Juanda sebanyak 1.468  kunjungan. Kondisi itu, mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi pada bulan Maret 2022 yang hanya sebanyak 57 wisman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI