Setiap orang memiliki cara masing-masing dalam mengelola finansial. Beberapa orang memilih membagi pendapatan dan pengeluaran per bulan menjadi sebuah persentase agar lebih mudah dalam mengevaluasinya.
Nah, jika kamu sudah memahami bagaimana tipe keuanganmu, kita bisa dengan mudah mengalokasikan pendapatan ke instrumen investasi per bulannya.
3. Pilih jenis profil risikomu
Profil risiko ini memberikan refleksi kepada setiap orang yang akan berinvestasi dan cara mereka menghadapi risiko seperti naik turunnya harga saham atau bahkan saat saham anjlok.
Profil risiko ini secara garis besar terbagi menjadi tiga, yaitu Konservatif, Moderat, dan Agresif. Untuk profil risiko konservatif sendiri merupakan tipikal investasi yang memiliki risiko paling rendah sehingga jika terjadi saham anjlok, kerugian tidak terlalu besar.
Sedangkan untuk profil moderat, biasanya menerima setiap resiko yang terjadi sekalipun mereka dirugikan dan membagi investasi dalam berbagai jenis.Lalu untuk Agresif, biasanya orang orang yang berani "merugi" dan mencari peluang besar ketika saham dan investasi sedang anjlok.
4. Pilih jenis investasi reksadana
Reksadana sendiri terbagi menjadi 5, yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, reksadana campuran, dan reksadana indeks. Semua jenis ini memiliki risiko masing-masing. Hendaknya, penentuan jenis reksadana ini disesuaikan dengan jangka waktu investasi sesuai keinginan dan tujuan investasimu.
Biasanya, cara menentukannya adalah menentukan nominal tujuan investasimu lalu menentukan jangka waktu investasi yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Baca Juga: Luhut Klaim Harga Minyak Goreng di Jawa Tengah Sudah Turun
5. Rutin menabung setiap bulan