5 Cara Berinvestasi di Reksadana, Tidak Ribet dan Mudah Dijangkau!

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 09 Juni 2022 | 14:35 WIB
5 Cara Berinvestasi di Reksadana, Tidak Ribet dan Mudah Dijangkau!
5 Cara Berinvestasi di Reksadana (unsplash.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada berbagai macam cara menabung di dunia ini. Salah satunya adalah berinvestasi di reksadana. Apa saja cara berinvestasi di reksadana? Simak penjelasan lengkapnya berikut.

Beberapa orang mungkin memilih saham atau properti sebagai investasi. Nyatanya, ada berbagai macam investasi yang dapat kita mulai dari nominal kecil.

Salah satu pilihan investasi mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang adalah reksadana. Menyandur dari website www.ojk.go.id, reksadana memiliki arti sebagai sebuah wadah untuk menghimpun dana yang disetorkan oleh masyarakat dan dikelola oleh badan berbasis hukum yang bernama manajer investasi, dan kemudian akan diinvestasikan di dalam surat berharga seperti saham,obligasi, dan instrumen pasar uang lain.

Dalam arti lain, reksadana ini mencakup investasi berbentuk uang yang akan disimpan ke surat-surat berharga. Manajer investasi yang terdapat dalam perusahaan penyedia layanan reksadana tersebut akan mengelola dana sesuai pemasukan yang ada. Hal ini tentu tidak membuat para pengguna investasi reksadana merasa direpotkan ketika harus berurusan dalam perhitungan investasi.

Baca Juga: Luhut Klaim Harga Minyak Goreng di Jawa Tengah Sudah Turun

Bahkan, di beberapa platform penyedia reksadana ada yang menerima investasi reksadana mulai dari Rp 10 ribu rupiah. Menarik bukan? Tapi, ada baiknya kita mengetahui tentang bagaimana cara berinvestasi yang baik dan benar di reksadana.

Simak beberapa poin penting cara berinvestasi di reksadana berikut.

1. Pahami tujuan investasimu

Sebelum memilih berinvestasi, kita harus tahu terlebih dahulu tujuan investasi yang kita lakukan. Apakah kita ingin menggunakan hasil investasi tersebut untuk membeli mobil dalam 5 tahun mendatang? Atau menabung untuk sekolah anak? Atau tujuan lain yang disesuaikan dengan keinginanmu.

Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan orang terdekat agar mereka bisa memahami dan memberikan saran untuk tujuan investasimu.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi, Luhut Khawatir: Tidak Bisa Terus Begini

2. Pelajari tipe keuanganmu

Setiap orang memiliki cara masing-masing dalam mengelola finansial. Beberapa orang memilih membagi pendapatan dan pengeluaran per bulan menjadi sebuah persentase agar lebih mudah dalam mengevaluasinya.

Nah, jika kamu sudah memahami bagaimana tipe keuanganmu, kita bisa dengan mudah mengalokasikan pendapatan ke instrumen investasi per bulannya.

3. Pilih jenis profil risikomu

Profil risiko ini memberikan refleksi kepada setiap orang yang akan berinvestasi dan cara mereka menghadapi risiko seperti naik turunnya harga saham atau bahkan saat saham anjlok.

Profil risiko ini secara garis besar terbagi menjadi tiga, yaitu Konservatif, Moderat, dan Agresif. Untuk profil risiko konservatif sendiri merupakan tipikal investasi yang memiliki risiko paling rendah sehingga jika terjadi saham anjlok, kerugian tidak terlalu besar.

Sedangkan untuk profil moderat, biasanya menerima setiap resiko yang terjadi sekalipun mereka dirugikan dan membagi investasi dalam berbagai jenis.Lalu untuk Agresif, biasanya orang orang yang berani "merugi" dan mencari peluang besar ketika saham dan investasi sedang anjlok.

4. Pilih jenis investasi reksadana

Reksadana sendiri terbagi menjadi 5, yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, reksadana campuran, dan reksadana indeks. Semua jenis ini memiliki risiko masing-masing. Hendaknya, penentuan jenis reksadana ini disesuaikan dengan jangka waktu investasi sesuai keinginan dan tujuan investasimu.

Biasanya, cara menentukannya adalah menentukan nominal tujuan investasimu lalu menentukan jangka waktu investasi yang sesuai dengan kebutuhanmu.

5. Rutin menabung setiap bulan

Banyak platform yang menyediakan layanan reksadana, seperti aplikasi Bibit dan Bareksa yang sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Platform ini juga menyediakan banyak edukasi tentang saham dan investasi sehingga mudah dijangkau dari manapun dan kapanpun.

Salah satu fitur yang bisa digunakan adalah autodebet perbulan ke rekeningmu untuk investasi, sehingga kamu tidak perlu repot menyetorkan nominal investasi perbulan ke instrumen investasi pilihanmu.

Demikian beberapa cara berinvestasi di reksadana yang harus diperhatikan. Selamat mencoba!

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI