Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim bahwa harga minyak goreng di Jawa Tengah telah mengalami penurunan.
Luhut meninjau beberapa titik di Jawa Tengah pada Selasa (7/6), di antaranya, Indomarco (sebagai distributor 1). Melihat kepenuhan tangki minyak goreng di beberapa titik lokasi di Semarang, pabrik minyak goreng PT BEST, serta melihat dampak rob terhadap kelancaran jalur distribusi minyak goreng di Jawa Tengah.
"Progress dari hasil kunjungan ke lapangan hari ini ke empat titik di Semarang yang cukup bagus dengan tren yang membaik. Meskipun masih terdapat beberapa kendala, tetapi masih minor," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Pemerintah sedang menyusun kebijakan untuk flush out atau mengalirkan tangki-tangki yang penuh sehingga rantai pasok dari sisi tandan buah segar dapat diserap oleh pabrik-pabrik kelapa sawit.
Baca Juga: Survei Ungkap Ganjar Akan Selalu Menang Dipasangkan dengan Siapa Saja di Pilpres 2024
Dia pun optimistis, dengan koordinasi antarpemangku kepentingan, pengelolaan minyak goreng curah untuk rakyat akan dapat berjalan dengan baik.
"Koordinasi terus dilakukan dengan Satgas Pangan di daerah, BPKP, Kepolisian Daerah Jateng, hingga Kapolsek untuk mengamankan ketersediaan dan kepastian harga minyak goreng curah rakyat (MGCR) Rp14 ribu per liter atau Rp15.500 per kg," tambahnya.
Secara keseluruhan, hasil pantauan di Jawa Tengah menunjukkan bahwa tren penurunan harga cukup terlihat walaupun di beberapa wilayah masih tinggi. Untuk itu, Luhut menilai perlu ada percepatan pendistribusian MGCR ke wilayah yang masih tinggi harganya tersebut.
Selain itu, dari pemantauan di lapangan juga terlihat mulai ada permintaan untuk penggunaan minyak goreng kemasan sederhana. Hal ini perlu segera ditindaklanjuti, setelah pelaksanaan flush out saat ini. (Antara)
Baca Juga: Luhut Bongkar Awal Mula Ide Tiket Masuk Candi Borobudur Bisa Rp 750 Ribu