Kemenhub Buka Suara soal Alasan Stasiun Manggarai Jadi Hub

Kamis, 09 Juni 2022 | 08:39 WIB
Kemenhub Buka Suara soal Alasan Stasiun Manggarai Jadi Hub
Sejumlah menunggu kereta saat penerapan switch over (SO) ke-5 di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (30/5/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara terkait Stasiun Manggarai yang akan menjadi stasiun sentral. Nantinya, Stasiun Manggarai melayani kereta jarak jauh sekaligus Kereta Rel Listrik (KRL).

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Zulfikri menjelaskan, posisi Stasiun Manggarai yang sangat strategis, jadi alasan dikembangkan jadi stasiun sentra.

Kemudian, menurut dia, Stasiun Manggarai memiliki perang yang sangat vital dalam menunjang layanan kereta api di ibu kota.

"Saat ini, Stasiun Manggarai sudah mengemban peran menjadi stasiun hub untuk tujuh persimpangan jalur kereta api yang terdiri dari jalur kereta api yang mengarah ke Jatinegara, arah ke Jakarta Kota, arah ke Tanah Abang, arah ke Bogor, arah ke depo KRL Bukit Duri, arah ke Pusat Gudang Persediaan, serta mengarah ke Balai Yasa Manggarai," ujar Zulfikri dalam keterangan di Jakarta, Kamis (9/6/2022)

Baca Juga: Stasiun Manggarai Kini Padat, Pemprov DKI Bakal Bahas Pembebasan Lahan dengan Pusat

Dengan jadi hub, lanjut dia, membuat Stasiun Manggarai menjadi stasiun tersibuk yang melayani lebih dari 20.000 penumpang dan 616 perjalanan KRL setiap hari sebelum pandemi.

Maka dari itu, Stasiun Manggarai kemudian dikembangkan oleh DJKA untuk menjadi stasiun sentral yang akan memiliki 18 jalur aktif saat pengoperasian penuh ke depannya.

Keseluruhan jalur tersebut akan melayani kereta api (KA) jarak jauh, KRL Jabodetabek, serta KA Bandara sehingga memudahkan masyarakat untuk berganti layanan kereta api dalam satu gedung stasiun.

Nantinya, sebanyak 8 jalur dari 18 jalur itu terletak pada lantai dasar dan 10 jalur layang di lantai 2, Sedangkang lantai 1 difungsikan sebagai tempat bertemu orang yang lalu lalang atau concourse.

Pada tahap pengembangan akhir nanti, Stasiun Manggarai juga akan dilengkapi 14 lift dan 14 escalator untuk menunjang pergerakan penumpang.

Baca Juga: Mau Gantikan Gambir, Pengamat Ungkap Sederet Permasalahan Stasiun Manggarai

Selain penambahan jalur, di Stasiun Manggarai juga akan ada penambahan luasan tempat terbuka, sebagai tempat bertemu orang yang lalu lalang di stasiun (concourse), dari yang sekarang sudah terbangun.

"Concourse akan menjadi dua kali lebih luas dibandingkan saat ini, sehingga masyarakat akan lebih nyaman saat melakukan transit dan kegiatan lainnya di dalam stasiun," imbuh dia.

Stasiun Manggarai juga dipersiapkan untuk dapat diintegrasikan dengan moda transportasi lain seperti LRT, Transjakarta, dan transportasi umum lainnya.

Hingga Mei ini, progres pengerjaan Stasiun Manggarai sudah mencapai 60,125% untuk pembangunan fisik sisi timur, dan ditargetkan akan dioperasikan pada tahun 2023.

"Pengembangan integrasi dan interkoneksi antarmoda ini dilakukan sebagai upaya untuk mengakomodasi pergerakan 1,2 juta penumpang yang diperkirakan akan dilayani oleh Stasiun Manggarai," pungkas Zulfikri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI