Ricuh, Mayoritas Pemegang Saham Tolak Rencana RUPSLB PMBS

Rabu, 08 Juni 2022 | 18:47 WIB
Ricuh, Mayoritas Pemegang Saham Tolak Rencana RUPSLB PMBS
Penampakan RSIA Family. (tangkapan layar/familyhospitals.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pluit Mas Bahagia Sejahtera (PMBS) akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB pada Kamis (9/6/2022) besok. Agenda rapat Rumah Sakit Ibu dan Anak alias RSIA Family atau PT PMBS itu dipersoalkan mayoritas pemegang saham.

Sebanyak 16 pemegang saham yang juga merupakan pemilik RSIA Famliy di Pluit menduga adanya konspirasi. Konspirasi itu diduga dilakukan oleh manajemen RSIA Family, yakni Jonny Herman-Ardion Herman bersama dengan pemilik RS Eka Hospital. Diduga konspirasi ini dilakukan untuk menguasai RSIA Family di Pluit secara ilegal.

Salah satu pemegang saham PT PMBS yang juga pemilik RSIA Family Pluit, Dr Tjien Ronny mengatakan, Jonny Herman selaku Direksi Perseroan merencanakan pelaksanaan 2 RUPLSB dengan agenda akuisisi PT. PMBS oleh PT. Dua Bersaudara Bahagia.

Sekedar informasi, anak dari Jonny Herman yakni Ardion Herman merupakan Direktur dari PT Dua Bersaudara Bahagia. Nantinya, akuisisi PT PMBS juga akan melibatkan, PT Relience Internasional Hospital yang merupakan pemilik RS Eka Hospital.

Baca Juga: PGAS Bakal Bagikan Dividen Rp3 Triliun Lebih! Catat Tanggalnya

“Agenda RUPSLB I antara lain mengenai pengambilalihan atau akuisisi saham PT. PMBS oleh PT Dua Bersaudar Bahagia dan agenda RUPSLB II antara lain ialah mengenai peningkatan modal dasar PT PMBS hingga 8 Triiliun adalah sangat merugikan para pemegang saham, dan akal-akalan untuk menyingkirkan pemegang saham yang tidak tunduk, kata Tjien dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (8/6/2022).

Tjien melanjutkan, bahwa itikad pengambilan saham tersebut sudah dirancang sejak tahun 2020. Ia mengatakan, peningkatan modal sampai Rp 8 triliun, apa gunanya? Pastinya pemegang saham kecil tidak mampu. Disini telah terjadi pelanggaran hak pre-emptive para pemegang saham ketika PT. Dua Bersaudara Bahagia masuk sebagai pemegang saham sebesar 44 persen.

“Pada tahun 2020 terkait perlaihan saham Jonny Herman dan Ardion Herman ke PT Dua Bersaudar Bahagia. Pada saat itu Direksi PT PMBS yakni Jonny Herman tidak menawarkan terlebih dahulu kepada para pemegang saham, ketika Jonny Herman dan Ardion Herman hendak menjual saham kepada pihak luar yaitu PT Dua Bersaudara Bahagia. Hal ini apabila RUPSLB akuisisi terlaksana maka PT Dua Bersaudara Bahagia akan memiliki 72,5 persen saham PT. PMBS,” papar dia.

Tjien melanjutkan, bila akuisisi tersebut terlaksana maka kemudian saham milik PT. Dua Bersaudara Bahagia diambil oleh PT Pelita Reliance Internasional Hospital yang merupakan pemilik RS Eka Hospital. Hal tersebut, kata dia, diketahui dari pengumuman di Media Neraca tertanggal 5 April 2022.

“Setelah akuisisi saham PT. PMBS oleh PT Dua Bersaudara Bahagia terlaksana, maka 99 persen saham PT. Dua Bersaudara Bahagia yang dimiliki oleh PT Tiga Bersaudara Bahagai akan diakuisisi oleh PT Pelita Reliance Internasional," katanya.

Baca Juga: Sukses Gelar RUPST, KB Bukopin Bawa Semangat Next Level Banking

Para pemegang saham, kata dia, menduga bahwa Direksi Perseroan melalui Jonny Herman melakukan hal ini untuk menutupi perbuatan yang merugikan PT PMBS. Hal ini termasuk menutupi kejanggalan-kejanggalan dalam masalah keuangan terkait yang dilakukan menejemen RSIA Family maupun hal lainnya.

“Sebagai pemegang saham kami sudah meminta dokumen Perseroan maupun Laporan Keuangan teraudit namun tidak pernah diberikan. Jika ada yang berani mempermasalahkan hal tersebut, langsung tidak diizinkan untuk berpraktik di RSIA Famili."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI