Suara.com - PT. Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) emiten produsen dan distributor bahan bangunan plastik, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sepakat untuk mengalokasikan dana senilai Rp106,33 miliar atau 50,6 persen dari laba bersih perusahaan di tahun 2021 sebagai dividen tunai.
Dividen tunai tersebut akan dibagikan kepada para pemegang saham perseroan dengan nilai sebesar Rp22 per saham.
Direktur Utama PT. Impack Pratama Industri Tbk Haryanto Tjiptodihardjo mengatakan bahwa sepanjang tahun 2021 Perseroan telah menjalankan strategi dan kebijakan yang terarah diantaranya menjalankan beragam program dan kegiatan marketing campaign yang agresif dalam rangka meningkatkan engagement para agen dan distributor untuk mencapai target mereka.
Alhasil, perseroan mengantongi laba bersih senilai Rp210,03 miliar.
Baca Juga: Kuartal I 2022, Emiten Produsen Bahan Bangunan Ini Raup Laba Bersih Rp81 Miliar
“Hasilnya, kami berhasil meraih kinerja keuangan yang kuat dengan perolehan Laba Bersih sebesar Rp210 miliar tumbuh 67,9 persen dari tahun sebelumnya dan berhasil mengurangi utang dan cost of fund secara keseluruhan,” ujarnya dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (8/6/2022).
Menurut Haryanto, Perseroan dalam RUPST juga memutuskan untuk merubah susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
“RUPS Tahunan telah memutuskan untuk mengangkat Bapak Phillip Tjipto sebagai Direktur Perseroan serta mengangkat Ibu Lindawati sebagai Komisaris Perseroan, dan telah memberhentikan secara hormat Bapak Nga Seg Min dari jabatan Wakil Direktur Utama Perseroan,” katanya.
Berikut susunan Direksi Perseroan hasil RUPST:
Direktur Utama: Haryanto Tjiptodihardjo
Direktur: David Herman Liasdanu
Direktur: Janto Salim
Direktur: Lisan
Direktur: Sugiarto Romeli
Direktur: Wira Yuwana
Direktur: Phillip Tjipto
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Handojo Tjiptodihardjo
Komisaris Independen: Kelvin Choon Jhen Lee
Komisaris: Lindawati
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Impack Pratama, Janto Salim di tahun 2022 ini menambahkan permintaan dari sektor retail stabil, sedangkan permintaan sektor proyek mengalami pemulihan.
“Perseroan masih menghadapi beberapa tantangan di antaranya mudik lebaran yang berdampak pada bisnis Perseroan seiring dengan menurunnya jumlah hari kerja, serta lonjakan harga bahan baku yang dapat mempengaruhi margin Perseroan,” katanya.
Di tahun 2022, Perseroan mencadangkan Capex sekitar Rp180 miliar yang akan dialokasikan untuk tanah dan bangunan, mesin, kendaraan, peralatan kantor dan perlengkapan pabrik.