Suara.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terus melakukan pembinaan dan pendampingan intensif kewirausahaan kepada para mustahik. Pendampingan dilakukan dalam berbagai aspek seperti aspek ekonomi, sosial, dan religiusitas.
Pembinaan dan pendampingan kepada para mustahik ini diharapkan mampu mengangkat 400 ribu mustahik (orang yang berhak menerima zakat) menjadi muzaki (orang yang wajib mengeluarkan zakat) di tahun 2022 ini.
"Cukup banyak yang kita bina karena kita harapkan tahun ini akan ada seluruh Indonesia 400 ribu yang semula mustahik menjadi muzaki di tahun 2022 ini," tutur Ketua Baznas, Noor Achmad saat melakukan kunjungan ke Kampung Batik, Bogor, Jawa Barat pada Rabu, (8/6/2022).
Pembinaan dan pendampingan kewirausahaan dapat mendorong kebangkitan usaha para mustahik. Seperti yang terjadi di Kampung Batik, Cibuluh, Kota Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Baznas Luncurkan Z Auto untuk Berdayakan Mustahik di Bidang Usaha Bengkel Motor
Noor Achmad menjelaskan, awalnya, pengrajin batik di Cibuluh hanya satu yaitu Dina. Dia kerap mengikuti pelatihan membatik dan memulai menjalankannya di rumah dengan brand Pancawati. Baznas melihat usaha Dina dapat berkembang dan memberikan multiplier effect terhadap sekitar.
Oleh karena itu, pada 2019 lalu, Baznas menyalurkan bantuan dana kewirausahaan sebanyak Rp300 juta. Bantuan Baznas menyebabkan akhirnya dapat diadakan pelatihan membatik untuk para mustahik di kampung Cibuluh dan dibina langsung oleh Dina. Para mustahik membuat beberapa kelompok yang isinya berjumlah sekitar 4-5 orang.
Setiap kelompok difasilitasi peralatan membatik, seperti kompor canting, alat canting, canting cap, meja Cap, meja design dan bahan baku lainnya, dan hasil karya dari mereka dititipkan untuk dijual oleh Dina.
"Jadi Kampung Batik Cibuluh ini dibina sejak 2019, saat itu baru ada 1 pembatik namanya Dina. Kemudian dilihat oleh Baznas ada ciri khas yang perlu dikembangkan. Oleh karena itu dibentuklah 5 kelompok. Kemudian berkembang sampai sekarang ada 8 kelompok dengan total pengrajin ada sekitar 40-50," jelasnya.
Pemberdayaan pembatik di Cibuluh oleh Baznas juga bukan hanya berhasil membangun banyak pembatik baru tapi juga menjadikan Kampung Batik Cibuluh sebagai salah satu wisata edukasi.
Baca Juga: Kolaborasi Baznas dengan Kitabisa.com untuk Percepat Pengumpulan Zakat
Bukan hanya batik, Baznas juga membina para mustahik lainnya di seluruh Indonesia untuk mengelola peternakan. Setidaknya ada 30 kelompok peternakan yang dibina Baznas.
"Ayam ada dua besar di Kebumen dan di Purworejo. Peternakan kambing, sapi, apalagi menjelang kurban semacam ini. Demikian juga binaan-binaan yang lain yang terkait dengan misalnya Basnaz mikro finance ini juga kita kembangkan," sambungnya.
Selain itu, ada juga program Z Chicken yang tengah dikembangkan oleh Baznas. Para mustahik yang mengikuti progeam ini mendapatkan bantuan usaha berupa peralatan, gerobak dagang, dan bahan baku usaha.
"Saat ini, sudah ada 1.000 yang sudah dilaunching. Kemudian ada juga program Z-Mart, warung-warung jadi kita poles manajemennya, pengelolaannya, dan juga jaringan-jaringan masuknya dan penjualannya. Jadi, ini bagian dari binaan kita," pungkasnya.