Kasus PMK Naik Terus, Pasar Hewan di Daerah Berhenti Beroperasi

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 08 Juni 2022 | 16:53 WIB
Kasus PMK Naik Terus, Pasar Hewan di Daerah Berhenti Beroperasi
Ilustrasi (ANTARA/HO - google.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemkab Temanggung memutuskan menutup sementara pasar hewan di wilayah mereka pada 9-22 Juni 2022 untuk mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Bupati Temanggung M. Al Khadziq pada Rabu (8/6/2022) mengatakan, selama 14 hari sejumlah pasar hewan di Temanggung ditutup sebagai upaya antisipasi agar kasus PMK tidak berkembang.

Ia menyebutkan kasus PMK di Temanggung akhir-akhir ini mengalami perkembangan, kalau kemarin ada 149 sapi yang terjangkit PMK, hari ini naik menjadi 155 kasus.

"Angka kasus PMK masih tren kenaikan sehingga Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung mengambil langkah menutup pasar hewan yang ada di Kabupaten Temanggung," kata dia, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Ciri-Ciri Ternak Terkena PMK, Perhatikan Kuku dan Mulut!

Penutupan ini diharapkan membuat PMK tidak terus menyebar dan memasuki bulan Dzulhijah atau Idul Adha nanti kasus PMK sudah berkurang jauh sehingga tidak memunculkan kekhawatiran masyarakat dalam pengadaan hewan kurban.

Menurut dia, saat ini tim dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan dan dari lintas sektor, baik dari Polres maupun Kodim terus melakukan langkah-langkah yang diperlukan di lapangan untuk pencegahan penularan PMK.

"Sampai sekarang belum ditemukan sapi mati di Temanggung karena PMK, tetapi sapi yang kondisi kesehatannya mengkhawatirkan kemudian disembelih itu sekitar 10 ekor. Penularan ke binatang lain seperti kambing atau domba belum ditemukan dan kami terus waspada dan berhati-hati mencermati setiap perkembangan yang terjadi dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan supaya tidak merugikan masyarakat," katanya.

Ia meminta peternak maupun pedagang ternak serta masyarakat pada umumnya bisa memahami kondisi tersebut. 

Penutupan pasar hewan ini, kata dia, memang sebuah keputusan yang tidak enak, tetapi terpaksa harus dilakukan demi pengamanan agar ternak masyarakat tidak semakin banyak tertular PMK.

Baca Juga: Imbas Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan, Pedagang di Mempawah Sepi Pembeli, Harga Masih Rp 135 Ribu per Kilogram

"Karena kalau semakin banyak yang tertular masyarakat sendiri yang akan mengalami kerugian," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI