Suara.com - PT Bursa Efek Indonesia mencatat sampai dengan tanggal 6 Juni 2022, terdapat 43 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham BEI dengan total dana yang direncanakan dihimpun sebesar Rp14,1 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, dari pipeline tersebut ada 3 perusahaan dari sektor Basic Materials dan sektor Industrials.
“Kemudian ada 4 perusahaan dari sektor Transportation & Logistic , 9 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals, dam 8 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals,” kata Nyoman kepada wartawan dikutip, Rabu (8/7/2022).
Tak hanya itu, Ada juga 2 perusahaan sektor healthcare dan 3 perusahaan di sektor energi. Lalu ada 4 perusahaan dari sektor Properties & Real Estate dan 5 perusahaan dari sektor Infrastructures.
Baca Juga: 33 Perusahaan Bakal Right Issue, Nilainya Capai Rp 25,2 Triliun
Dari 43 calon perusahaan tercatat ini, terdapat dua perusahaan yang berasal dari sektor teknologi. Meski demikian, Nyoman masih belum bisa menyebutkan nama kedua perusahaan teknologi yang berada dalam pipeline BEI ini.
Sebelumnya diberitakan, Blibli dikabarkan berencana menghimpun US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun dari penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Rencana IPO Blibli, menurut Deal Street Asia, memasuki tahap finalisasi dalam beberapa minggu ke depan. Jika semua sesuai jadwal, saham Blibli akan diperdagangkan di bursa paling cepat pada akhir Juli.