Suara.com - Harga minyak dunia melonjak sekitar 1 persen pada perdagangan hari Selasa, dengan WTI menetap di level tertinggi 13 pekan di tengah kekhawatiran seputar pasokan yang kian mengetat.
Mengutip CNBC, Rabu (8/6/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup menguat USD1,06, atau 0,9 persen menjadi USD120,57 per barel, level tertinggi sejak 31 Mei.
Sementara, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), meningkat 91 sen, atau 0,8 persen menjadi USD119,41 per barel, setelmen tertinggi sejak 8 Maret yang menyamai penutupan tertinggi Agustus 2008.
Sejumlah analis memperkirakan persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun pekan lalu. Penurunan stok minyak mentah lebih lanjut dapat mendukung harga.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Bergerak Melemah Meski Arab Saudi Naikkan Harga Jual
Amerika Serikat mengatakan tuntutan Iran tentang pencabutan sanksi menghambat kemajuan dalam upaya menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.
Analis mengatakan kesepakatan bisa menambah 1 juta barel per hari pasokan minyak dunia.
EIA Amerika memproyeksikan produksi minyak mentah AS dan permintaan minyak akan meningkat pada 2022.
Harga juga mendapat dukungan dari ekspektasi permintaan akan pulih di China, di mana ibu kota Beijing dan pusat komersial Shanghai kembali normal setelah dua bulan dilockdown.
Analis juga meragukan pasokan minyak global akan meningkat menyusul keputusan OPEC Plus pekan lalu untuk mendorong produksi lebih cepat.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Melesat Gara-gara Kebijakan OPEC
Peningkatan kuota dari OPEC Plus, Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) dan produsen sekutu termasuk Rusia, lebih rendah dari potensi kehilangan pasokan Rusia akibat sanksi Barat.