Pengamat Pariwisata: Kenaikan Harga Tiket Borobudur Agar Batasi Jumlah Kunjungan

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 07 Juni 2022 | 17:47 WIB
Pengamat Pariwisata: Kenaikan Harga Tiket Borobudur Agar Batasi Jumlah Kunjungan
Pandemi Covid-19 menyebabkan perayaan Waisak di Candi Borobudur tahun 2021 ditiadakan. (suara.com/ Angga Haksoro Ardi).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kenaikan harga tiket Candi Borobudur menurut pakar pariwisata asal Universitas Sebelas Maret (UNS) Deria Adi Wijaya, dilakukan agar membatasi jumlah kunjungan.

"Dalam konsep pariwisata kenaikan harga memang harus dilakukan, karena dalam berwisata dikenal dengan adanya konsep daya dukung lingkungan dari suatu objek wisata," kata Deria, Selasa (7/6/2022).

Selain itu, hal ini juga dilakukan dengan tanpa adanya pembatasan jumlah pengunjung di suatu objek wisata maka daya dukung lingkungan akan rusak.

"Bisa dibayangkan ketika puluhan ribu, bahkan ratusan ribu pengunjung naik ke Candi Borobudur tanpa adanya pembatasan jumlah pengunjung. Daya dukung lingkungannya pasti akan rusak, baik itu batu-batunya yang mengalami korosi, juga aksi vandalisme dari pengunjung yang kurang bertanggung jawab," imbuh Kepala Program Studi D3 Usaha Perjalanan Wisata (UPW) Sekolah Vokasi (SV) UNS tersebut.

Baca Juga: PSI Usul Warga Indonesia Beragama Buddha Gratis Masuk Candi Borobudur

Sebagai bagian dari upaya melindungi peninggalan sejarah tersebut, menurut dia pengunjung perlu belajar perspektif pariwisata yang sekarang sudah bergeser, yang tadinya menggunakan wisata massal sekarang bergeser menjadi wisata minat khusus.

Ia menambahkan, wisata minat khusus saat ini juga sudah dikembangkan di luar negeri, di mana aktivitas wisata tidak lagi menekankan pada kuantitas jumlah kunjungan tetapi lebih kepada kualitas kunjungan.

"Karena dengan makin eksklusif jumlah kunjungan, otomatis kualitas yang didapat dari wisatawan juga bertambah. Baik kualitas dari segi edukasi serta kualitas pengalaman berwisata menjadi jauh lebih baik," katanya.

Oleh karena itu, menurut dia kenaikan harga tiket wajar dilakukan.

"Cuma mungkin itu kaitannya dengan nominalnya berapa, tetapi jangan dipatok terlalu tinggi. Baiknya lebih ditekankan pada pembangunan sistem, juga bagaimana alur untuk kunjungan ke Candi Borobudur supaya meningkatkan kualitas wisata pengunjung, termasuk setelah mengunjungi Candi Borobudur wawasan pengunjung bisa bertambah," pungkasnya.

Baca Juga: Harga Tiket Candi Borobudur Naik Jadi Rp 750 Ribu, Komika Adit: Makanya kerja!

Sebelumnya, Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono menjelaskan bahwa tiket seharga Rp750 ribu/orang bagi turis lokal hanya untuk menaiki Candi Borobudur, sementara harga tiket masuk kawasan candi masih tetap Rp50 ribu/orang untuk wisatawan nusantara.

"Sementara itu, itu kan tiket untuk naik ke candi. Tiket regulernya masih tetap sama untuk wisnus Rp50 ribu, untuk wisman 25 dolar. Hanya tiket untuk ini berlaku cuma sampai pelataran candi saja," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI