Suara.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana menggabungkan Perum Damri dan Perusahaan Umum Pengangkut Penumpang Djakarta (Perum PPD). Rencana merger ini akan dilakukan pada tahun ini.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, rencana merger ini memang sudah dicanangkan Kementerian BUMN pada tahun 2022 ini. Menurutnya, memang ada beberapa BUMN yang dimergerkan dan dimasukkan ke sebuah holding.
"Proses merger Damri dengan PPD karena fungsinya sama," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen DPR RI, Jakarta, Senin (7/6/2022).
Pria yang akrab disapa Tiko ini melanjutkan, merger ini agar memperkuat kondisi perusahaan dan lebih fokus meningkatkan kinerja imbas dari lesunya bisnis selama pandemi.
Baca Juga: Bukan Ditembak, Polisi Ungkap Kaca Bus Damri Rute Pontianak - Sintang yang Pecah Akibat Ketapel
"Saat ini, dua-duanya terdampak karena covid, lebih baik gabungkan agar lebih kuat sehingga bisa menjangkau jaringan lebih luas," imbuh Tiko.
Tiko menambahkan, Perum Damri juga akan disuntikan dana PMN dari pemerintah sebesar Rp 0,87 triliun pada tahun 2023.
Dana PMN tersebut akan digunakan untuk penugasan rute perintis dan reformasi armada menjadi bus listrik di Jakarta, Medan, dan Surabaya.
"Damri juga cukup lama nggak terima PMN. Ini untuk penugasan perintis karena cukup banyak tugas dari Kemenhub untuk daerah-daerah baru," pungkas dia.
Baca Juga: BTN Syariah Gabung BSI, Jajaran REI Hari Ini Temui Wapres Ma'ruf Amin