Suara.com - PT Semen Indonesia Tbk atau Semen Indonesia Group (SIG) mengklaim sedikitnya 48 persen dari total karyawannya sebanyak 9.120 orang saat ini merupakan generasi milenial. Bahkan 23 persen diantaranya berada di jenjang level top talent.
Makin mendominasinya kelompok generasi muda dalam kekaryawanan SIG ini sesuai dengan target yang tengah dibidik Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, yaitu minimal 80 persen karyawan BUMN harus datang dari generasi milenial dengan rentang usia di bawah 35 tahun.
Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan, SIG berkomitmen mendukung pengembangan para generasi muda agar dapat memiliki kapabilitas yang mumpuni.
"Saat ini komposisi karyawan SIG Group adalah sebesar 48 persen dari 9.120 karyawan adalah milenial, 43 persen di antaranya berada di level (band) 1, 2 dan 3, sebesar 23 persen bagian top talent," kata Donny Arsal dalam acara 'Millennials Gathering SIG Group 2022, ditulis Jumat (3/6/2022).
Baca Juga: Cetak Sejarah di SEA Games 2021, Timnas Basket Indonesia Diguyur Bonus Rp5 Miliar
Menurutnya pengembangan itu dilakukan melalui peningkatan kompetensi dan pengalaman manajerial, sejalan dengan program Kementerian BUMN untuk memberikan peluang dan panggung kepada milenial di SIG Group.
"Perusahaan akan memberikaan kesempatan bagi karyawan untuk melanjutkan pendidikan formal, dari yang semula diploma 3 melanjutkan ke pendidikan strata 1 lalu yang strata 1 ke jenjang strata 2,” kata Donny Arsal.
Menurut dia tantangan industri building material saat ini semakin ketat, hal ini mendorong semua untuk berpikir kreatif dan inovatif, bagaimana mencari dan mengoptimalkan peluang serta mengubah tantangan menjadi kesempatan agar perusahaan dapat terus eksis dan berkembang.
“Kita semua menghadapi revolusi industri 4.0, era digitalisasi dimana perkembangan teknologi, informasi dapat mempermudah dan mendukung implementasi strategi serta capaian kinerja perusahaan jika disikapi dengan baik," ujar Donny Arsal.
Di tempat yang sama, Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya M Sinulingga mengaku mendukung langkah SIG untuk memberi kesempatan karyawannya untuk menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi lagi.
Baca Juga: 4 Fakta Seputar Pro Kontra Formula E Tak Ada Sponsor BUMN, Apa Kata Erick Thohir?
Menurutnya saat ini dunia telah berubah, Covid-19 telah mengubah situasi, lingkungan, SDM, serta cara kerja turut berubah. Milenial harus memiliki growth mindset, individu yang percaya bahwa bakat dapat terus berkembang, agar adaptif dalam menghadapi distrupsi yang terjadi.
“Saat ini banyak orang pintar di Indonesia lulusan pendidikan dari luar negeri, artinya persaingan semakin banyak. Maka transformasi harus dilakukan seperti yang dilakukan Kementerian BUMN dengan menjadikan direktur perusahaan BUMN dari milenial, karena track karirnya lebih cepat. Kedua, setelah menduduki jawabatan direktur, milenial tersebut dapat menjadikan lingkungan perusahaan mengasikkan,” kata Arya Sinulingga.