8 Startup Indonesia Bubar dan PHK Karyawan, Terbaru Ada Pahamfy dan MPL

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 03 Juni 2022 | 09:38 WIB
8 Startup Indonesia Bubar dan PHK Karyawan, Terbaru Ada Pahamfy dan MPL
Ilustrasi PHK, dipecat - Apa itu Fenomena Bubble Burst (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa pekan ke belakang, sejumlah perusahaan rintisan ata startup memutuskan untuk memangkas pengeluaran mereka dengan melakukan PHK. Tidak sedikit pula yang memilih untuk bubar hingga memunculkan dugaan fenomena Bubble Burst.

Paling baru, startup education technology (edtech) Pahamify melakukan PHK karyawan demi optimalisasi bisnis. CEO atau Co-Founder Pahamify Syarif Rousyan Fikri mengatakan, PHK dilakukan demi keberlangsungan bisnis usaha.

“Setelah mengevaluasi bisnis, kami telah memutuskan untuk mengoptimalkan proses bisnis, yang mengharuskan kami berpisah dengan beberapa karyawan terbaik,” ungkap CEO Pahamify Syarif Rousyan Fikri dalam keterangan resminya, dikutip pada Jumat (3/6/2022).

Ia mengklaim, jumlah karyawan yang di PHK tidak sebanyak dengan kabar viral yang beredar di masyarakat. Meski demikian, tidak ada penjelasan lebih rinci terkit hal itu.

Pahamfy menambah panjang startup Indonesia yang melakukan PHK. Dalam dua minggu belakangan, setidaknya sudah ada 7 perusahaan rintisan yang melakukan layoff.

Zenius

Dimulai dari Zenius  yang baru saja melakukan PHK terhadap 200 karyawan. Perubahan model bisnis dan dampak ekonomi menjadi alasan startup besutan Sabda PS ini melepas ratusan karyawannya.

LinkAja

Startup plat merah, LinkAja yang juga sudah melakukan PHK massal terhadap ratusan karyawan. Manajemen menyatakan PHK harus dilakukan agar perusahaan tumbuh sehat, optimal, dan positif. 

Baca Juga: Startup Lakukan PHK Massal Hingga Bangkrut, Pengamat: Lebih Baik Berkembang Perlahan

Fabelio

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI