Suara.com - Bank Indonesia mencatat transaksi perbankan yang menggunakan BI-Fast telah banyak. Bahkan, mulai dari awal Januari hingga sekarang transaksi yang menggunakan BI-Fast mencapai Rp320,6 triliun.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia BI Filianingsih Hendarta mengatakan angka transaksi itu merupakan kumulatif pada periode 1 Januari hingga 29 Mei 2022 dengan volume transaksi 85,3 juta transaksi.
"Bank-bank mulai banyak melakukan komunikasi BI-Fast dan nanti ke depan kita akan segera melakukan komunikasi BI-Fast secara masif," ujarnya dalam taklimat media virtual, Kamis (2/6/2022).
Menurut Filianingsih, kenaikan transaksi BI-Fast sangat masif terjadi pada periode ramadhan. Akan tetapi, saat libur lebaran transaksi BI-Fast justru turun.
"Menjelang hari libur, transaksi sangat tinggi. Turun pada saat libur lebaran, jadi transfer2 sudah terjadi jauh-jauh hari," kata dia.
Filianingsih menargetkan transaksi perbankan yang menggunakan BI-Fast akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya bank-bank yang tergabung dalam BI-Fast.
"Kita menargetkan, kita memproyeksikan Rp811 triliun sampai dengan akhir tahun. Saat ini sudah sekitar Rp300 triliunan di bulan Mei, hopefully tercapai," kata dia.
Untuk informasi, BI-Fast adalah salah satu implementasi dari reformasi digitalisasi sistem pembayaran nasional yang tertuang dalam blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 yang telah diluncurkan pada Mei 2019 lalu.
Dijelaskan Perry Warjiyo, skema harga BI-Fast yang murah yakni sebesar Rp19 untuk peserta dan dari peserta ke nasabah maksimum Rp2.500 per transaksi.
Baca Juga: KSEI Resmi Terdaftar BI-FAST, Transaksi Pasar Modal Kini Makin Mudah dan Murah
Pada tahap ini, ada 21 bank telah siap menyediakan layanan BI-Fast dan selanjutnya pada minggu ke-4 Januari 2022 akan diluncurkan kembali untuk bank maupun non bank lainnya.