Kiamat ATM Diprediksi Semakin Dekat, Bagaimana Transaksi Tunai di Masa Depan?

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 02 Juni 2022 | 10:15 WIB
Kiamat ATM Diprediksi Semakin Dekat, Bagaimana Transaksi Tunai di Masa Depan?
Ilustrasi Digital Banking, Bank, Mobile Bangking, Online Banking [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebiasaan para nasabah bank dalam bertransaksi kini semakin berubah. Data terkini Bank Indonesia (BI)  mengatakan, kini masyarakat semakin memilih transaksi online dibandingkan mendatangi anjungan tunai mandiri (ATM).

Hal ini disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo, yang menjelaskan, kini perkembangan transaksi berkembang pesat hingga perlahan mengubah gaya hidup masyarakat.

"[terutama] dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital serta akselerasi digital banking," kata Perry, dalam konferensi pers, beberapa saat lalu.

Pada awal tahun ini, data BI memperlihatkan, transaksi uang elektronik tumbuh 66,65% secara tahunan mencapai Rp 34,6 triliun. Nilai transaksi bank digital juga naik 62,82% secara tahunan menjadi 4.314,3 triliun.

Baca Juga: Dua Pemuda di Mempawah Mencuri ATM Teman dan Menggunakannya untuk Mencairkan Pinjaman Online Atas Nama Korban

Meski mengalami peningkatan transaksi, saat ini transaksi melalui ATM, kartu debet dan kartu kredit sudah jauh tertinggal dibandingkan transaksi digital. Perry menyebut, transaksi pembayaran menggunakan ATM hanya tumbuh 14,39% yoy menjadi Rp 711,2 triliun.

Ilustrasi ATM. (Unsplash.com/  buian_photos)
Ilustrasi ATM. (Unsplash.com/ buian_photos)

Sedangkan transaksi melalui QRIS terus meningkat sejalan dengan akseptasi masyarakat baik secara nominal maupun volume masing-masing 290% yoy dan 326% yoy.

"Bank Indonesia terus mendorong inovasi sistem pembayaran serta menjaga kelancaran dan keandalan sistem pembayaran," kata Perry.

Ditemui terpisah, Ketua Perhimpunan Bank Nasinal (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, meningkatnya transaksi digital menekan eksistensi ATM di masa depan.

"Tantangan bank sekarang adalah bagaimana mempensiunkan model lama contohnya ATM. Bagaimana dengan masa depan ATM, apakah masih relevan?akankah dihapus ketika tidak ada lagi transaksi transaksi tunai area publik?" ujar Kartika dalam Kartika dalam 'side event' G20 Indonesia "Casual Talks on Digital Payment Innovation".

Baca Juga: Bisnis Startup LinkAja PHK Banyak Karyawan, Penyebabnya Karena Hal Ini

Terlebih, dengan perkembangan yang amat cepat ini, ia berharap bisnis acquiring perbankan (kerja dengan dengan pedagang dalam memproses data alat Pembayaran Menggunakan Kartu yang diterbitkan oleh pihak lain) semakin diperhatikan.

Alasannya tidak lain karena hampir semua bank memiliki bisnis acquiring dengan menggunakan POS (point of sales) dan EDC (electronic data capture). Pertanyaannya apakah hal ini tetap menjadi keunggulan kompetitif atau ini menjadi komoditas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI