Literasi dan Inklusi Perlu Ditingkatkan untuk Mendorong Pertumbuhan Industri Asuransi dan Dana Pensiun

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 01 Juni 2022 | 11:14 WIB
Literasi dan Inklusi Perlu Ditingkatkan untuk Mendorong Pertumbuhan Industri Asuransi dan Dana Pensiun
IFG International Conference 2022.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam sesi pertama konferensi, Adam Nettheim, CSC's Executive Manager, Customer Operations Commonwealth Supperannuation Corporation Australia mengatakan, beberapa hal yang perlu dilakukan agar industri asuransi dan dana pensiun terus tumbuh antara lain, dukungan pemerintah berupa kewajiban iuran wajib dana pensiun semisal 3% dari gaji untuk para pekerja, menjaga keberlangsungan kompetisi antara para pengelola dana, serta kemudahan masyarakat untuk merasakan manfaat investasi dana.

"Kami terus berupaya membangun pengetahuan mengenai dana pensiun, karena warga misalnya usia 25 tahun sulit akan mengerti tentang dana pensiun," ujar dia.

Lau Chin Cing, Director of Financial Development and Innovation Central Bank Malaysia mengatakan, pemerintah dan pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan pasar keuangan di Negeri Jiran.

Salah satu terobosan yang sedang dilakukan baru-baru ini yaitu memperkenalkan cetak biru (blueprint) sektor keuangan dengan jangka lima tahun. Kebijakan Bank Sentral Malaysia tidak lagi menerapkan blueprint dengan jangka waktu 10 tahun lantaran menghindari banyaknya spekulasi mengingat risiko perubahan-perubahan di pasar global dan domestik.

Menurut dia, pihaknya berharap dengan blueprint anyar ini akan dapat menjaring lebih banyak mitra baik dari pemerintah maupun swasta. Adapun beberapa kebijakannya antara lain, meluncurkan program mikro asuransi umum semisal risiko cyber, lebih fokus bidang digitalisasi sebagai upaya untuk menyambut perantara digital seiring perkembangan industri asuransi pascapandemi Covid-19, serta memberikan lebih banyak akses untuk para peserta pemegang asuransi digital.

"Sekarang ini, kami masih memiliki struktur yang baik di Malaysia, proses klaim akan lebih efisien dengan digitalisasi," ujar Lau Chin Cing.

Menurut Head of IFG Progress, Reza Siregar, sebagai lembaga “think tank” holding IFG, IFG Progress berkomitmen memperkuat literasi keuangan dan lembaga ini diharapkan dapat memberikan inovasi lain dalam memajukan perekonomian, khususnya pada industri jasa keuangan.

IFG Progress juga memiliki harapan untuk membuat pemikiran-pemikiran dalam bentuk primary research dan secondary research terkait isu-isu yang mengemuka di industri jasa keuangan.

“Forum diskusi dari IFG International Conference 2022 diharapkan dapat mendapatkan perspektif baru dan pemikiran dari para akademisi, lembaga think tank, pemerintah, pelaku industri terkait pada seputar isu asuransi dan dana pensiun,” ucap Reza.

Baca Juga: IFG Ungkap Dua Kunci untuk Tingkatkan Penetrasi Asuransi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI