Suara.com - Demi menjaga pasokan pangan di tengah dampak perang Rusia dengan Ukraina, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus mengamankan pasokan bahan baku pupuk dalam negeri yang bergantung pada impor. Hal ini menurutnya, akan berdampak pada Program Ketahanan Pangan Nasional.
“Dukungan stabilitas pasokan pupuk Indonesia ini nantinya juga berdampak baik pada program ketahanan pangan nasional,” demikian ungkap pria yang akrab disapa SYL ini.
Syahrul mengatakan, kebutuhan bahan baku NPK, yaitu phospate, sudah diamankan dengan adanya kerja sama antara PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan perusahaan asal Yordania, yaitu Jordan Phospate Mines Co. Plc (JPMC) tentang stabilisasi pasokan phosphate atau bahan baku pupuk untuk Indonesia.
Hal ini terjadi pada saat ia melakukan kunjungan kerja ke Vienna, Austria, bertepatan dengan acara IFA Annual Conference. Konferensi ini diikuti oleh banyak industri pupuk dunia.
Baca Juga: Mentan: Irigasi Perompaan Jadikan Budidaya Petani Dapat Berkembang dengan Baik
Mentan mengungkapkan, bahan baku pupuk seperti phospat, maupun kalium (KCl), merupakan bahan baku yang memang tidak tersedia dan tidak dapat diproduksi di dalam negeri, karena kedua jenis bahan baku pupuk ini merupakan barang tambang yang terdapat di luar negeri.
Adapun salah satu pemasok besar bahan baku tersebut adalah Rusia, yang saat ini sedang perang dengan Ukraina, dan menyatakan untuk moratorium ekspor.
SYL berharap, kerja sama stabilisasi pasokan pupuk untuk Indonesia yang dilakukan antara Pupuk Indonesia dengan JPMC dapat mengamankan ketersediaan bahan baku pupuk dalam negeri dan memenuhi kebutuhan pupuk nasional di tengah ketidakpastian global sebagai dampak dari perang Rusia dengan Ukraina.
Adapun hasil pertemuan ini melahirkan kerja sama antara Pupuk Indonesia dengan JPMC yang tertuang dalam nota kesepahaman (MoU), yang ditandatangani oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, dan Chairman JPMC, Mohammad Thneibat serta disaksikan oleh SYL dan Dirjen Prasarana Pertanian Kementerian Pertanian, Ali Jamil di Vienna, Austria, Selasa (31/5/2022).
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman menyampaikan apresiasinya atas dukungan Menteri Pertanian dalam upaya mengamankan pasokan bahan baku ini.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan Kementan untuk menjaga pemenuhan kebutuhan pupuk dalam negeri," tegasnya.
Kerja sama stabilisasi pasokan pupuk untuk Indonesia ini juga akan mendorong kesempatan dan kolaborasi dalam tiga bidang strategis. Pertama, program jangka pendek untuk menjamin pasokan phosphate dari JPMC kepada Pupuk Indonesia untuk menstabilkan pasokan pupuk dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kedua, program jangka menengah dengan mendorong JPMC untuk menyiapkan skema harga yang disepakati untuk menjaga keberlanjutan pasokan bahan baku pupuk untuk Pupuk Indonesia. Ketiga adalah program jangka panjang untuk menjalin kerjasama lebih besar lagi, yaitu joint venture industri pupuk di Indonesia.
Selain dengan JPMC, Menteri Pertanian dalam upaya menjaga pasokan bahan baku terutama unsur “K” (Potash), bertemu dengan CEO pemasok KCl dunia, yaitu Eurochem perusahaan, yang terdaftar di Swiss dan dilanjutkan PT Pupuk Indonesia dengan bertemu dengan pemasok KCl dunia lainnya seperti Canpotex, Arab Potash Company dan Uralkali untuk mendapatkan jaminan pasokan bahan baku KCl (Potash) ke PT Pupuk Indonesia, sehingga ketersediaan pupuk NPK nasional dapat terjamin.