LPEI Gandeng Kemenperin Tingkatkan Kawasan Purbalingga Melalui Program Desa Devisa Gula Semut

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 01 Juni 2022 | 08:00 WIB
LPEI Gandeng Kemenperin Tingkatkan Kawasan Purbalingga Melalui Program Desa Devisa Gula Semut
LPEI menjalin kerja sama dengan Kemenperin RI melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Peresmian Desa Devisa Klaster Gula Semut yang dilakukan secara hybrid.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam upaya meningkatkan ekspor nasional, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank terus memperkuat sinergi dengan Kementerian dan Lembaga.

Pada Senin 30/05/2022, LPEI menjalin kerja sama dengan Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin RI) melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Peresmian Desa Devisa Klaster Gula Semut yang dilakukan secara hybrid.

Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso dan Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA) Kemenperin RI, Reni Yanita, di Kantor Pusat LPEI, Jakarta, dan turut disaksikan oleh Deputi IV (Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin di Kantor Pusat LPEI.

Pada kesempatan yang sama Peresmian Desa Devisa Klaster Gula Semut di Desa Bumisari Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah dilakukan secara simbolis dengan penyerahan rompi yang diwakilkan oleh Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembagaan LPEI, Chesna F. Anwar kepada Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi serta Direktur Industri Kecil Menengah (IKM) Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan, Kemenperin RI, Riefky Yuswandi kepada perwakilan dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan Koperasi setempat, Sutomo.

Baca Juga: Kemenperin Kerja Sama dengan NEDO untuk Teknologi Tukar Pakai Baterai Kendaraan Listrik

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, menyampaikan apresiasi kepada Sutomo yang membangun KUB Central Agro Lestari, seorang petani generasi ketiga, sarjana teknik yang peduli terhadap masyarakat Bumisari dengan pengolahan gula kelapa menjadi gula semut. Prosesnya pun dilakukan oleh suami istri yang artinya ekonomi desa tergerak dari mulai rumah tangga.

"Upaya masyarakat untuk memenuhi persyaratan dan sertifikasi ekspor untuk gula semut juga patut kita apresiasi," kata Dyah.

Dari desa yang berada di ketinggian 500 meter dari permukaan laut (MDPL), nama Indonesia semakin menggema dengan produk gula semut.

Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso pun mengungkapkan, bahwa LPEI bersama dengan Kemenperin RI sepakat untuk mendampingi Pemerintah Kabupaten Purbalingga serta KUB dan Koperasi setempat untuk mendukung ekspor produk gula semut serta dalam mendukung pemberdayaan petani dan pengrajin gula semut.

"Sebaga Special Mission Vehicle (SMV) dalam peningkatan ekspor nasional, melalui Desa Devisa Klaster Gula Semut LPEI memberikan dapur bersih dan kotak penyimpanan yang akan mampu meningkatkan penyimpanan hingga 95 liter," ucapnya.

Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Industri Otomotif, Kemenperin Kerja Sama dengan JICA

Selain itu, lanjut dia, berbagai pelatihan dan pendampingan peningkatan kapasitas petani juga diberikan sehingga, produk gula semut Kabupaten Purbalingga dapat menjadi produk unggulan yang sustain dan diharapkan dapat menembus pasar global.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI