Suara.com - Holding BUMN Asuransi atau Indonesia Financial Group (IFG) mengungkapkan terdapat dua kunci yang bisa membalikkan penetrasi asuransi di Indonesia menjadi naik. Sebab, masa pandemi ini menjadi momentum industri asuransi untuk bertumbuh.
Direktur Bisnis IFG, Pantro Pander Silitonga mengatakan, kunci pertama adanya intervensi atau keterlibatan dari regulator dalam hal produk-produk asuransi di Indonesia.
Menurut dia, saat ini produk perlindungan ganda atau mix masih mendominasi pangsa pasar produk asuransi. Produk mix itu memberikan proteksi sekaligus investasi.
"Jadi misalnya ada banyak intervensi dan proposisi produk, itu akan sangat penting, dorongan pada produk yang lebih proteksi itu lebih besar," ujar Pantro dalam IFG Internasional Conference 2022, Selasa (31/5/2022).
Baca Juga: BI: Industri Asuransi dan Dana Pensiun Jadi Kunci Penting Pasar Keuangan Indonesia
Kemudian, lanjut dia, kunci kedua membuat pemasaran produk menjadi efisien. Pantro melihat, digitalisasi pemasaran jadi andalan ke depan perusahan asuransi memasarkan produk asuransi.
"Bagaimana distribusi efisiensi, distribusi digital jadi kunci untuk efisiensi," ucap dia.
Pantro menuturkan, regulator juga diminta untuk mendorong industri asuransi untuk lebih mengeluarkan produk yang lebih mengedepankan proteksi kesehatan.
"Itu akan sangat penting, dorongan pada produk yang lebih proteksi itu lebih besar. Asuransi kesehatan memiliki pertumbuhan kesehatan, naik sampai 10%, disitu IFG juga mendorong asuransi kesehatan," pungkas dia.
Baca Juga: Peluang Industri Asuransi dan Dana Pensiun di Indonesia Masih Terbuka Lebar