Gazprom Rusia Hentikan Pasokan Gas ke Belanda Usai Tak Mau Bayar Pakai Rubel

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 31 Mei 2022 | 08:32 WIB
Gazprom Rusia Hentikan Pasokan Gas ke Belanda Usai Tak Mau Bayar Pakai Rubel
Perusahaan gas alam terbesar di Rusia, Gazprom. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Raksasa energi asal Rusia, Gazprom kini menghentikan pasokan gasnya ke Belanda mulai Selasa (31/5/2022) pasca negara itu tidak mau membayar gas Rusia dengan rubel.

Dalam keterangan resmi perusahaan gas Belanda, GasTerra, dengan demikian 2 miliar meter kubik gas yang dikontrakkan dengan Gazprom tidak akan dikirim dari 31 Mei hingga 30 September.

Media lokal melaporkan, dengan penghentian pasokan ini, maka Belanda kehilangan pasokan energi sekitar 5 persen dari konsumsi gas tahunan.

“GasTerra sudah mengantisipasinya dengan membeli gas dari provider lain,” kata perusahaan Belanda yang sebagian sahamnya dimiliki pemerintah Belanda itu.

Baca Juga: Produksi Mobil Baru Terganggu Pasokan Wire Harness Dari Ukraina

"Pasar gas Eropa sangat terintegrasi dan luas," sambung keterangan terkait.

Pihak terkait juga ksulitan memprediksi dampak pendek dan panjang keputusan ini, mereka bahkan kesulitan memperkirakan konsekuensi serius akibat hilangnya pasokan ini.

Menteri Energi Belanda Rob Jetten menulis di Twitter bahwa pemerintah memahami keputusan GasTerra untuk tidak mematuhi persyaratan pembayaran Gazprom.

"Keputusan ini tidak memiliki konsekuensi untuk pasokan fisik gas ke rumah tangga Belanda," kata menteri Rob Jetten.

Pada April lalu, pemerintah Belanda mengumumkan rencana untuk sepenuhnya mengakhiri pembelian gas Rusia pada akhir tahun 2022. 

Baca Juga: Fokus Menyerang ke Wilayah Lebih Kecil, Rusia Masuki Kota Sivierodonetsk dan Sekitarnya

Mereka mengaku akan mencoba untuk mencapai tujuan ini dengan berfokus pada konservasi energi, energi terbarukan dan lebih banyak impor dari negara lain.

Sekedar informasi, Belanda mendapat sekitar 15 persen pasokan gasnya dari Rusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI