Ekonomi RI Mulai Pulih Tapi Sri Mulyani Belum Tenang, Ini Alasannya

Senin, 30 Mei 2022 | 14:54 WIB
Ekonomi RI Mulai Pulih Tapi Sri Mulyani Belum Tenang, Ini Alasannya
Menkeu Sri Mulyani dalam konfrensi pers APBN Kita pada Kamis (23/9/2021). [Tangkapan layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa ekonomi Indonesia sudah mulai menunjukkan pemulihan usai mengalami guncangan akibat pandemi Covid-19, namun dirinya mengaku belum tenang.

Dia bilang saat ini ekonomi global menghadapi tantangan baru yakni dampak kenaikan harga-harga komoditas yang meningkat sangat cepat dan ekstrem.

Kenaikan harga komoditas yang ekstrem tersebut mendorong laju inflasi di level global, termasuk Indonesia.

"Hal ini perlu untuk kita waspadai dalam implikasinya terhadap momentum pemulihan ekonomi global," kata Sri Mulyani dalam acara Talk Show Neraca Komoditas, Senin (30/5/2022).

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Targetkan Program Penanganan Banjir 942 Project Selesai pada Tahun Ini

Tak hanya itu, dia juga bilang salah satu negara mitra dagang Indonesia, China sedang menghadapi kenaikan kasus Covid-19. Pemerintah China berupaya untuk melakukan lockdown untuk menekan penularan virus. Nah kondisi ini sangat berdampak pada ekonomi negara mitra dagang mereka, seperti Indonesia.

Sementara itu, ketegangan antara Rusia dan Ukraina juga turut mempengaruhi gejolak ekonomi dunia. Pasalnya harga komoditas terutama energi dan pangan naik gila-gilaan.

"Menghadapi perubahan ekonomi dunia dan dinamika risiko yang bergeser sangat cepat, kita harus meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan merespon kebijakan secara cepat," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan, Indonesia harus terus melakukan berbagai langkah reformasi untuk membangun ekonomi yang lebih kuat dan berdaya tahan serta fleksibel dalam menghadapi ancaman dan tantangan ekonomi global.

Baca Juga: Firman Pagarra Paparkan Pemulihan Ekonomi Makassar di Bilateral Forum

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI