Suara.com - Gelombang PHK hingga fenomena bubble burst belakangan jadi topik yang hangat, terlebih kedua hal itu kabarnya tengah melanda perusahaan rintisan alias startup.
Di tengah kabar ini, mendadak bos bisnis Grab Holdings mengundurkan diri. Chris Yeo yang merupakan salah satu petinggi paling lama di Grab memutuskan untuk mundur setelah enam tahun di perusahaan tersebut.
Ia yang sebelumnya merupakan pimpinan bisnis pembayaran dan reward Grab menyusul dua petinggi Grab yang terlebih dahulu mengundurkan diri, salah satunya Jeffrey Goh yang juga merupakan pimpinan bidang pembayaran.
Yeo dan Goh adalah dua sosok yang bekerja di Grab Financial Group, sebuah tim yang menyediakan layanan pembayaran digital, pembiayaan, asuransi, reward dan manajemen aset.
Baca Juga: Berapa Gaji CPNS? Jadi Penyebab Ratusan CPNS Mundur, Kaget Lihat Nominal Gaji!
Keduanya memutuskan hengkang setelah adanya laporan keuangan yang mengatakan kerugian Grab naik signifikan dari US$2,7 miliar di tahun 2020 menjadi US$3,6 miliar pada tahun 2021.
"Banyak grup bisnis di dalam GrabFin yang mendapat perhatian dengan metrik kinerja yang signifikan," kata salah satu sumber, dikutip dari Reuters pada Senin (30/5/2022).
Sebelumnya, petinggi Grab yang merupakan bagian dari pengembangan ekspansi fintech, Ankur Mehrotra juga memutuskan mundur setelah enam tahun berada di perusahaan.
Awal tahun 2022, salah satu eksekutif teknologi senior Grab dikabarkan mengundurkan diri dan memilih untuk mengembangkan perusahaan game berbasis kripto.
Pada saat yang sama, kepala asuransi dan aset Grab juga mengundurkan diri dan memutuskan untuk mendirikan perusahaan rintisan baru.
Baca Juga: 6 Fakta Ratusan CPNS Mengundurkan Diri, Kaget Tunjangan dan Gaji Pas-pasan
Hingga kini, Grab masih memilih bungkam terkait sejumlah petinggi mereka yang memutuskan untuk mengundurkan diri. Bahkan, para eksekutif juga tidak mau berkomentar.