Infografis
Suara.com - Harga minyak naik pada akhir pekan lalu, menutup minggu dengan keuntungan menjelang liburan akhir pekan Memorial Day AS.
Penguatan harga minyak disertai dimulainya musim puncak permintaan di AS, dan karena negara-negara Eropa bernegosiasi mengenai apakah akan memberlakukan larangan langsung pada minyak mentah Rusia.
Mengutip CNBC, Senin (30/5/2022) minyak mentah Brent naik 1,7 persen ke harga USS119,43 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,9 persen di posisi harga USD115,07 per barel.
Untuk pekan kemarin, Brent naik 6 persen sementara WTI naik 1,5 persen.
Baca Juga: Jelang Driving Season, Harga Minyak Dunia Melesat 3 Persen
Harga mendapat dukungan dari permintaan bahan bakar yang kuat di seluruh dunia. Permintaan bensin dan minyak pemanas berjangka melampaui minyak mentah tahun ini.
"Permintaan kuat terutama bensin menyeret minyak mentah naik," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC.
"Musim mengemudi AS dan permintaan perjalanan yang kuat akan membantu (harga). Dengan pertumbuhan pasokan yang tertinggal dari pertumbuhan permintaan, pasar minyak kemungkinan akan tetap kekurangan pasokan. Oleh karena itu, kami tetap positif untuk harga minyak mentah," kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Negara-negara Uni Eropa (UE) sedang merundingkan kesepakatan sanksi minyak Rusia yang akan mengembargo pengiriman tetapi menunda sanksi atas minyak Rusia yang dikirim melalui pipa untuk menenangkan Hungaria dan negara-negara anggota UE lainnya.
Penolakan Hungaria terhadap sanksi minyak dan keengganan negara lain telah menghambat penerapan paket keenam sanksi oleh 27 anggota UE terhadap Rusia setelah invasinya ke Ukraina.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Melesat di Tengah Ketatnya Pasokan AS
