Harga Emas Berkilau Lagi Imbas Dolar AS dan Kebijakan Agresif The Fed

Senin, 30 Mei 2022 | 07:09 WIB
Harga Emas Berkilau Lagi Imbas Dolar AS dan Kebijakan Agresif The Fed
Ilustrasi harga emas dunia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga emas naik pada perdagangan akhir pekan lalu karena dolar yang terus melemah.

Sementara itu emas batangan mencatat kenaikan mingguan kedua berturut-turut di tengah spekulasi kebijakan moneter agresif Federal Reserve mulai reda.

Mengutip CNBC, Senin (30/5/2022) harga emas di pasar spot naik 0,2 persen ke posisi USD1,853,39 per ounce. Sedangkan emas berjangka AS naik 0,2 persen pada USD1.851. Untuk pekan lalu harga emas ditutup naik 0,5 persen.

Emas sepanjang pekan lalu telah didukung oleh ekspektasi pasar bahwa kebijakan moneter the Fed tahun depan mulai sedikit moderat.

Baca Juga: Pasangan Kekasih Ini Sepakat Nabung Tiap Ketemu, Hasilnya buat Beli Emas

"Dan yang paling penting melemahnya dolar AS," kata Ilya Spivak, analis dari DailyFX.

"Ada dukungan harga di level support USD1,830 dan di sisi atas level kunci berikutnya adalah sekitar USD1,885," tambah Spivak.

Risalah pertemuan kebijakan Fed 3-4 Mei yang dirilis pada hari Rabu menyoroti, seperti yang diharapkan pasar, bahwa sebagian besar peserta mendukung kenaikan suku bunga tambahan 50 basis poin pada pertemuan Juni dan Juli.

Suku bunga dan imbal hasil obligasi jangka pendek AS yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan, yang tidak menghasilkan apa-apa.

Indeks dolar jatuh dalam perjalanan penurunan mingguan kedua berturut-turut, membuat emas batangan lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Baca Juga: Beruntung, Wanita Ini Dapat Hadiah Cincin Emas dari Jajanan Harga 500 Perak

"Kami membutuhkan sinyal yang lebih jelas bahwa data ekonomi yang sulit berubah menjadi masam bagi The Fed bahkan untuk berpikir tentang jeda (dalam pengetatan), maka investor emas masih enggan untuk mendorong secara signifikan lebih tinggi," kata Stephen Innes, Managing Partner di Manajemen Aset SPI.

"Jika The Fed memberi sinyal jeda, maka emas akan bergerak jauh lebih tinggi, tetapi sampai mereka melakukannya, kita bisa melakukan trading range sebentar," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI