Industri Tekstil: Manis Bagi Ekonomi, Pahit bagi Lingkungan

Kamis, 26 Mei 2022 | 11:29 WIB
Industri Tekstil: Manis Bagi Ekonomi, Pahit bagi Lingkungan
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri tekstil menjadi industri strategis di Indonesia, tetapi industri ini juga menjadi penyumbang polusi terbesar kedua di dunia. Mampukah industri tekstil di Indonesia lebih ramah lingkungan?

"Gayamu berbusana adalah cara menunjukkan siapa dirimu tanpa harus berbicara,” kutipan dari desainer Amerika Serikat, Rachel Zoe, ini dapat menggambarkan bagaimana fesyen telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern saat ini.

Di Indonesia, industri fesyen berkembang manis. Pada 2019 sebelum pandemi, industri fesyen nasional mampu menyumbang sekitar 18 persen dari pendapatan nasional atau sekitar Rp1.500 triliun.

Saat ini Indonesia menjadi 10 negara terbesar sebagai eksportir tekstil ke seluruh dunia. Pemerintah Indonesia mencatat industri tekstil telah menyerap 3,58 juta lapangan kerja.

"Sektor ini menyumbang sekitar 21,2 persen lapangan pekerjaan di sektor manufaktur,” ungkap President UN Global Compact Indonesia, Yaya Winarno Junardi, dalam acara simposium Textile Science meet Textile Economy yang digelar di Unika Atma Jaya Jakarta hari Selasa (24/05).

Karena kontribusi dunia fesyen pada pendapatan nasional, pemerintah Indonesia telah menetapkan industri tekstil sebagai salah satu industri strategis nasional.

Setelah menghadapi kontraksi selama pandemi, Indonesia mematok proyeksi pertumbuhan industri tekstil di angka 5 persen pada 2022. Namun, manisnya kontribusi industri fesyen ataupun tekstil di Indonesia tidak berbanding lurus dengan dampaknya pada lingkungan hidup.

"Sayangnya, industri fesyen, termasuk sektor tekstil di dalamnya, adalah industri kedua yang paling banyak menyumbang polusi pada lingkungan,” papar Yaya Winarno Junardi.

Masalah serius pada lingkungan Isu kerusakan lingkungan menjadi masalah serius dalam perkembangan industri tekstil. Data dari Ellen MacArthur Foundation pada 2017 menyebut industri tekstil telah menghasilkan emisi gas rumah kaca sampai 1,2 miliar ton per tahun.

Baca Juga: Makin Banyak Industri Tekstil dan Fashion Beralih ke Kapas Berkelanjutan, Kenapa

Data dari UN Alliance for Sustainable Fashion menyebut industri fesyen membutuhkan sekitar 215 triliun liter air per tahun. Di sisi lain, industri ini juga telah berdampak besar pada 20 persen pencemaran limbah air secara global.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI