Forking Kripto: Penjelasan, Tujuan dan Manfaatnya di Bursa Pasar

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 25 Mei 2022 | 16:25 WIB
Forking Kripto: Penjelasan, Tujuan dan Manfaatnya di Bursa Pasar
Ilustrasi Cryptocurrency. [WorldSpectrum/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembuat stablecoin Terra dan Luna, Do Kwon menjadi target kejaksaan Korea Selatan setelah nilai dua token digital itu ambles. Para investor merasa terjerat kejahatan digital karena kehilangan banyak uang. Atas kejadian ini, forking kripto perlu dipertimbangkan sebagai langkah antisipatif.

Pengertian forking kripto secara umum adalah kondisi sebuah aset kripto yang harus dibagi ke dalam dua jenis yakni hard forking dan soft forking. Pembagian ini dimaksudkan karena blockchain yang bercabang layaknya garpu atau fork dalam bahasa Inggris. 

Dalam sistem hard forking, sebuah aset tidak hanya akan dibagi dua. Lebih lanjut, keduanya akan dibangun dalam kode yang berbeda dan tidak saling terhubung alias kompatibel.

Dengan begitu, keduanya akan menjadi aset kripto yang sama sekali berbeda satu sama lain. Blockchain atau bank yang menaunginya pun akan berdiri sendiri-sendiri. Kripto baru yang datang lewat forking tidak akan dihhubungan dengan blockchain lama meskipun nama asetnya mirip.  

Baca Juga: Pasar Kripto Global Sedang Anjlok, Begini Kata Analis

Di sisi lain, soft forking akan meningkatkan fungsi dan fitur perangkat lunak yang menjadi tempat penyimpanan kripto tersebut.

Seperti diketahui, kripto adalah mata uang digital sehingga perangkat lunaknya perlu dilengkapi fungsi dan fitur yang menunjang. Berbeda dengan hard forking, dalam soft forking meskipun aset telah dibagi dalam dua jenis, keduanya masih terhubung satu sama lain. 

Lalu apakah forking dibutuhkan oleh semua orang yang menyimpan aset kripto? Tentu saja semuanya tergantung kebutuhan.

Beberapa pemilik aset melakukan forking dengan alasan harus menambah fitur untuk menyesuaikan dengan fungsinya. Di samping itu, forking bisa mengatasi masalah dan risiko keamanan dari sebuah aset digital.

Kemudian, forking dapat menyelesaikan ketidaksepakatan dalam sebuah komunitas kripto tentang tujuan penyimpanan aset digital mereka.  

Baca Juga: Kehilangan Duit Rp5 Triliun di Kripto Terra LUNA, CEO Galaxy Capital: Merusak Kepercayaan Publik

Forking akan memperkecil risiko kesalahan setiap kali komunitas kripto membuat perubahan peraturan pada protokol blockhain.

Beberapa aset kripto yang telah melakukan forking antara lain forking blockchain Ethereum yang menghasilkan blockchain Ethereum Classic (ETC), gara-gara diretasnya token DAO.

Forking lainnya dilakukan Bitcoin yang menghasilkan Bitcoin Cash (BCH) dan Bit?coin GOLD (BTG), serta sejumlah varian lainnya. Terbaru, forking blockchain Terra telah dimulai pada 18 Mei 2022, besar kemungkinan ini akan terjadi berdasarkan voting DAO dari para HODLer LUNA.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI