Suara.com - Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menyebutkan jumlah Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Indonesia mencapai 65 juta pada 2021.
Namun dari sekian banyak pelaku UMKM tersebut, permasalahan pelaku UMKM di Indonesia masih sangat banyak. Salah satunya terkait akses pembiayaan dan permodalan untuk menjalankan usaha.
Kondisi tersebut diamini Ketua Pengawas KSP Simbiosa Multibisnis Indonesia Heru Prasetiyo. Dia mengemukakan, saat ini banyak pelaku UMKM yang memiliki kendala dalam akses permodalan.
“Kami ingin coba masuk dan membantu segmen UMKM dan mengarah ke middle up,” ujar Heru melalui keterangan persnya di Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Baca Juga: Transformasi Digital UMKM Bukan Cuma Buka Toko Online, Perlu Kemampuan Bercerita
Untuk mendukung rencana tersebut, KSP Simbiosa Multibisnis Indonesia berencana melakukan ekspansi di seluruh wilayah Indonesia untuk menyalurkan pembiayaan ke UMKM.
“Kami akan expand ke seluruh provinsi. Kami juga ingin memberikan kontribusi secara maksimal kepada para pelaku UMKM,” kata Heru.
Dalam peningkatan kapasitas UMKM, KSP akan menggandeng pemerintah dalam memberikan program pelatihan. Sehingga para pengusaha yang tergabung mempunyai bekal untuk bisa mengembangkan usahanya ke depan.
Tak hanya itu, KSP Simbiosa Multibisnis Indonesia juga mempunyai target pembiayaan Rp1 miliar sampai Rp2 miliar per bulan.
Pelayanan jasa keuangan yang dihadirkan terdiri dalam dua garis besar produk, yaitu tabungan dan simpanan berjangka serta pinjaman.