Perluas Bisnis Obat Internasional, Bio Farma Siap Penuhi Standar FDA Amerika

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 23 Mei 2022 | 15:28 WIB
Perluas Bisnis Obat Internasional, Bio Farma Siap Penuhi Standar FDA Amerika
Ilustrasi Obat. (istockphoto.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Induk Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) menyebut, peta jalan Holding Farmasi ke depannya akan masuk ke produk-produk bernilai ekspor.

"Peta jalan atau roadmap ke depan kami memang akan masuk kepada produk-produk yang sifatnya lebih kepada memperbaiki marjin. Kita akan masuk kepada produk-produk yang tentunya lebih dibutuhkan tidak hanya di Indonesia melainkan juga untuk nilai-nilai ekspor," ujar Direktur Bio Farma Honesti Basyir dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (23//5/2022).

Honesti memberi contoh, Bio Farma nantinya masuk ke produk-produk baru dengan standar Food and Drug Administration Amerika Serikat atau US FDA.

"Kalau (produk) kita hanya BPOM standard atau WHO standard, kita tidak akan bisa masuk ke negara-negara dengan standar yang tingi seperti Amerika Serikat ataupun Eropa. Kita akan segera investasi, dan produk-produknya pun sebenarnya kita sudah punya di mana kita bermitra dengan rekan-rekan lembaga riset yang sudah siap produknya dan kita tinggal melakukan uji klinis," katanya.

Baca Juga: Super Unik! Toko Ini Jual Online Camilan Bentuk Obat Nyamuk Bakar

Kimia Farma dan Indofarma juga akan seperti ini mengingat selama ini fokus di produk generik.

"Kita harus bisa bermain dua fungsi ini, satu sebagai agen pembangunan dan di sisi lain sebagai creating value. Investasi strategis roadmap ke depan kita akan geser bagaimana Holding BUMN Farmasi dan semua anak perusahaannya ini nantinya bisa menciptakan perusahaan yang lebih berkelanjutan ke depannya," ujar Honesti.

Untuk diketahui, pada 2022, BUMN Farmasi mengalokasikan total investasi atau belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp3,10 triliun.

Sementara, total belanja modal tersebut terdiri dari Bio Farma sebesar Rp1,87 triliun, Kimia Farma Rp1,15 triliun dan Indofarma Rp72,68 miliar.

"Total investasi Rp3,10 triliun ini termasuk sebesar Rp591,5 miliar investasi yang sumber dananya kita dapatkan dari Penyertaan Modal Negara atau PMN yang pernah diberikan kepada Holding pada tahun 2020. Ini karena sifatnya sudah multi years sehingga memang kita melakukan secara bertahap dan juga program-program yang telah kami sampaikan kepada Kementerian BUMN," pungkas Honesti.

Baca Juga: Sepak Terjang Jesse Choi, Pria Keturunan Korea-Amerika yang Diduga Nikahi Maudy Ayunda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI