Suara.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menemui Chief Executive Officer (CEO) Qualcomm Cristiano Amon di Qualcomm Haus, Davos-Swiss guna membahas potensi digital di Indonesia.
“Dengan transformasi sejumlah regulasi investasi Qualcomm dapat mengembangkan jaringan bisnisnya ke Indonesia, khususnya terkait pengembangan infrastruktur 5G dan sektor digital lainnya di Indonesia,” ungkap Menko Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (23/5/2022).
Ia menjelaskan, perbaikan ekonomi pasca pandemi menjadi peluang untuk mentransformasi perekonomian dan berbagai aktivitas sosial ekonomi menuju ekonomi digital.
Tahun lalu, transaksi komersial di Indonesia lebih dari 27 miliar dolar AS atau setara Rp400 triliun dengan lebih dari 2.300 startup, yang menempatkan Indonesia sebagai negara kelima di dunia dengan jumlah startup terbanyak.
Baca Juga: Qualcomm Kenalkan Wireless AR Smart Viewer, Desain Kacamata Baru Masuk Metaverse
Terlebih, Indonesia memiliki 370 juta pengguna koneksi seluler dan 204 juta pengguna internet atau 74 persen dari total populasi. Nilai transaksi uang elektronik juga melebihi 2,4 miliar dolar AS atau Rp35 triliun per Desember 2021.
Menko Airlangga menuturkan, tingkat inklusi keuangan Indonesia di tahun 2019 tercatat sebesar 76,19 persen dan ditargetkan akan mencapai 90 persen pada 2025, serta terdapat 785 juta bisnis financial technology (fintech) pada 2021.
Untuk informasi, , Qualcomm merupakan perusahaan yang mengembangkan produk semikonduktor dan perangkat lunak, serta menyediakan jasa teknologi nirkabel. Perusahaan ini memiliki sejumlah paten penting untuk standar komunikasi seluler 5G, 4G, dan CDMA.
Pada kesempatan yang sama, CEO Qualcomm Cristiano Amon juga memberikan dukungan dan apresiasi terhadap sejumlah perkembangan transformasi digital yang sudah dijalankan Pemerintah Indonesia sejauh ini.
Turut hadir dalam pertemuan yang termasuk rangkaian World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 ini yaitu Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, serta Dirjen Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko Cahyanto.
Baca Juga: Pasar Kripto Global Sedang Anjlok, Begini Kata Analis