Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, sistem irigasi atau dengan sumber air permukaan berupa embung merupakan solusi dalam memenuhi kebutuhan pengairan pertanian.
Menurut Mentan, embung bisa menampung air hujan, sehingga dapat digunakan untuk pengairan tanaman pertanian. “Dengan adanya embung, maka kelancaran distribusi air untuk pertanian Indonesia dapat terpenuhi,” imbuh Mentan SYL, dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Jumat (19/5/2022).
Seperti diketahui, air berperan sebagai kebutuhan dasar dalam sektor pertanian. Oleh karenanya keberadaan air tidak boleh terganggu. Tanpa pasokan air yang cukup, mustahil bagi petani dapat mengembangkan budi daya pertanian dengan baik. "Air merupakan kebutuhan mendasar yang keberadaannya tak bisa dihindarkan. Terutama bagi petani dalam mengembangkan budi daya pertanian, air menjadi komponen paling penting," ujar Mentan SYL.
(Kementan) sendiri telah merealisasikan program embung untuk Kelompok Petani Mekarjaya di Desa Mekarsari, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Berkat embung yang dibangun oleh Kementan, produktivitas pertanian petani Lebak melonjak drastis. Sebelum dibangun embung, produktivitas pertanian Kelompok Tani Mekarjaya 5,6 ton. Setelah ada embung, produktivitas pertanian melonjak menjadi 6,7 ton.
Baca Juga: Cegah Penyebaran PMK di Kota Jogja, Dinas Pertanian dan Pangan Perketat Pengawasan di RPH Giwangan
Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil mengatakan, keberadaan embung dapat membuat petani tetap aman meski memasuki musim kemarau.
Ia menuturkan bahwa embung akan memasok air, sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga. "Embung merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan pertanian. Embung akan menjaga irigasi pengairan pertanian, karena pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apa pun," tutur Ali.
Menurutnya, keberadaan air menjadi faktor penting bagi keberlanjutan sektor pertanian. Sebab, air mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) petani. Begitu pula dengan keberadaan embung yang menjadi faktor penting bagi petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Lebih lanjut, Ali menjelaskan, terdapat tiga aspek penting dari keberadaan embung, yaitu produktivitas, peningkatan IP pertanian, dan meningkatnya kesejahteraan petani.
"Pasalnya embung sebagai bangunan konservasi air mampu mensuplesi air irigasi pada lahan sawah, sehingga perkembangan budi daya padi petani dapat berjalan dengan baik," imbuh Ali.
Ia mengatakan, embung merupakan water management karena berfungsi mengatur air, baik air hujan maupun air tanah. Fungsi embung, lanjut dia, bukan hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan di sawah, tetapi bisa pula mendukung aktivitas lainnya. "Kami berharap embung bisa dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani," ucap Ali.
Sementara itu, Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan, Rahmanto berharap, embung dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk sektor tanaman pangan, tetapi juga sektor hortikultura, perkebunan dan peternakan.
"Embung adalah faktor teknis bagi terangkatnya produktivitas pertanian. Dengan hasil produktivitas yang baik, maka kesejahteraan petani juga akan meningkat," katanya.