Suara.com - Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia, Dedy Permadi menegaskan komitmen Pemerintah Republik Indonesia dalam pertemuan DEWG G20.
Salah satunya penerapan perangkat yang dibahas dalam Lokakarya Perangkat untuk Mengukur Keterampilan dan Literasi Digital yang menjadi bagian dari side event Pertemuan DEWG G20 Indonesia.
“Tahun ini, 2022, Indonesia mengembangkan Indeks Masyarakat Digital atau Digital Society Index, berdasarkan perangkat keterampilan dan literasi digital ini,” ujarnya sebelum menutup lokakarya yang berlangsung di Yogyakarta, kemarin.
Ia berpendapat, sebagai Alternate Chair DEWG G20, survei itu akan mencakup 514 kabupaten dan kota di seluruh provinsi di Indonesia.
“Salah satu tujuannya adalah memiliki indeks di tingkat kabupaten dan kota, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman bagi pengambil kebijakan dalam mengembangkan sumber daya manusia di tingkat daerah,” ujar dia.
Alternate Chair DEWG G20 menegaskan arti penting informasi terkini dan berkualitas tinggi sangat penting untuk memandu respons kebijakan yang tepat.
“Memiliki informasi terkini dan berkualitas tinggi sangat penting untuk memandu respons kebijakan yang tepat,” kata dia.
Kebijakan dan strategi digitalisasi akan lebih baik jika didukung dengan data yang akurat sehingga membantu semua pemangku kepentingan mengambil keputusan untuk menangani kesenjangan digital dan bagaimana mengoptimalkan manfaat digitalisasi untuk setiap negara.
“Dengan mengetahui berapa banyak orang yang terhubung, bagaimana mereka terhubung, teknologi apa yang bermanfaat untuk menghasilkan pendapatan dan memberdayakan orang, jenis keterampilan digital dan literasi apa yang dimiliki sebagian besar individu, dampak dari terhubung dapat membantu semua pemangku kepentingan membuat keputusan yang tepat tentang cara menangani kesenjangan digital, dan bagaimana mengoptimalkan manfaat digitalisasi untuk setiap negara,” jelas Dedy Permadi.
Baca Juga: Indonesia Miliki Peluang Kemajuan Teknologi Digital, Ini 3 Hal yang Dibahas di DEWG G20
Ia meyakini perangkat yang didiskusikan memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Meskipun demikian, masih perlu ada pembahasan dan pengujian agar sesuai diterapkan di masing-masing negara.