Suara.com - Langkah Finlandia dan Swedia yang ingin bergabung dengan NATO mendapatkan penolakan keras dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
"Kami akan tetap menerapkan kebijakan kami dengan cara yang pasti. Kami telah mengatakan kepada sekutu bahwa kami tetap akan menolak keanggotaan Finlandia dan Swedia. Dan itu akan tetap seperti itu," kata Erdogan dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitter resmi, dikutip pada Jumat (20/5/2022).
Erdogan juga menegaskan, mereka sudah menyampaikan keberatan kepada sekutu NATO lainnya terkait keanggotaan FInlandia dan Swedia.
"NATO adalah aliansi keamanan dan kami tidak dapat menerima teroris berada di dalamnya," ucap Erdogan dikutip Reuters.
Baca Juga: Memesona Banget, Ini 4 Tempat Wisata di Laut Hitam Turki yang Paling Indah
Perkataan Erdogan merujuk pada tuduhan terhadap Finlandia dan Swedia yang dianggap melindungi Kurdi. Pemerintah Turki hingga kini masih menganggap kelompok Kurdi sebagai teroris.
Baik Finlandia dan Swedia dianggap sebagai sponsor Kurdi karena terus melindungi mereka dan dianggap memberi bantuan senjata.
Selain itu, ia juga menyebut FInlandia dan Swedia sebagai negara pelarian para pelaku yang dituduh berupaya melakukan kudeta pada 2016.
Untuk diketahui, Turki berharap, anggota NATO lainnya menghargai pendapat Erdogan terkait Finlandia dan Swedia yang ingin menjadi bagian NATO.
Erdogan bahkan secara tegas meminta delegasi Finlandia dan Swedia tidak perlu datang ke Ankara untuk berdiskusi dengan Turki terkait keanggotaan NATO, karena jawabannya sudah jelas tidak.
Baca Juga: Bicara Via Telepon, Putin Peringatkan Presiden Finlandia Agar Tak Gabung NATO