Suara.com - CEO Galaxy Capital, Mike Novogratz mengaku jadi slah satu yang merugi akibat investasi di kripto Terra LUNA. Bahkan, ia juga mengatakan, penurunan ekstrem Terra LUNA membuat pasar kripto kehilangan kepercayaan masyarakat.
“Tidak ada kabar baik tentang apa yang terjadi di pasar atau ekosistem Terra. Di Luna dan UST saja, nilai pasar US$40 miliar hancur dalam waktu yang sangat singkat. Baik investor besar maupun kecil melihat keuntungan dan kekayaan lenyap seketika. Keruntuhan itu merusak kepercayaan pada kripto dan DeFi,” kata Mike.
Hal ini ia sampaikan usai laporan Galaxy Digital pada 13 Mei 2022 lalu mencatat rugi US$300 juta. Ia juga mengaku, ide menciptakan stablecoin algoritmik yang bermutu, transparan dan berguna adalah hal besar yang sejatinya gagal.
“Ketika kami berinvestasi di Terra LUNA pada kuartal ke-4 tahun 2020, kami memproyeksikan keunggulannya, karena digunakan lebih dari 1,8 juta pengguna lewat 5 aplikasi keuangan besar di negeri itu. Kami menilai saat itu ia punya potensi pertumbuhan yang sangat signifikan," ujar Mike dikutip dari Blockchain Media.
Baca Juga: Bitcoin Cs Makin Hancur, Masih Pegang Atau Sudah Buang?
"Sayangnya, faktor makro ekonomi, seperti kenaikan suku bunga acuan sebelumnya sudah menerpa pasar kripto, termasuk gagalnya sistem internal Terra justru membuat semakin runyam,” ujarnya lagi.
Mike sendiri mengaku kesalahan strategi investasi mereka yang tidak segera menjual Terra LUNA dan keluar dari investasi ini sesaat setelah gejala keruntuhan harga Terra LUNA mulai terlihat.
Namun, meski dengan tekanan dari berbagai pihak serta kepercayaan publik yang kian memburuk, ia meyakini, pasar kripto tidak akan mati dan hanya melemah.
“Yang terjadi saat ini adalah proses pemulihan, konsolidasi dan pembenahan,” tegas Mike.
Kabar keruntuhan Terra LUNA adalah kabar terburuk yang mungkin dialami Mike. Sebelumnya, Mike bahkan pamer tato baru yang menunjukkan serigala yang melolong ke arah bulan purnama dan dilengkapi dengan kata “LUNA”.
Baca Juga: Harga Kripto Ambruk, Pendiri Binance 'Kehilangan' Aset Senilai Rp1.200 Triliun
Hal itu diduga sebagai bentuk dukungan totalnya kepada proyek kripto besutan Do Kwon dan kawan-kawannya. Galaxy Digital diketahui berinvestasi cukup besar di awal-awal proyek itu.
Mengutip laporan dari Decrypt, per 31 Desember 2021, Galaxy memegang kripto LUNA bernilai lebih dari US$400 juta atau sekitar Rp5,85 triliun.