Suara.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan pertemuan dengan Presiden International Civil Aviation Organization (ICAO) Salvatore Sciacchitano dan Presiden Boeing Internasional Michael A Arthur di Singapura.
Dalam pertemuan tersebut, Menhub mendapat tawaran agar Indonesia menjadi anggota Dewan ICAO.
"Ini merupakan kejutan, karena tidak direncanakan sebelumnya. Menurut saya ini adalah pengakuan bahwa kemajuan sektor penerbangan kita diakui dunia internasional," ujarnya dalam keterangannya, Kamis (19/5/2022)
Menhub mengungkapkan, Indonesia terus berkomitmen memajukan industri penerbangan nasional, baik dari aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan.
"Menurut saya ICAO melihat adanya kemajuan itu. Bayangkan ada ratusan ribu penerbangan nasional yang kita layani. Itu tidak sederhana tetapi kita mampu mengontrol itu," imbuhnya.
Menhub menjelaskan, tawaran ini akan ditindaklanjuti melalui proses ratifikasi oleh ICAO untuk meminta masukan kepada negara-negara anggota dewan ICAO.
"Kita tunggu hasil ratifikasinya. Mudah-mudahan ini dapat membawa kabar baik bagi kemajuan industri penerbangan nasional maupun secara regional di kawasan Asia Tenggara," imbuhnya.
Indonesia pernah menjadi anggota Dewan ICAO Kategori III dari tahun 1962 sampai dengan tahun 2001. Kategori III merupakan perwakilan negara-negara yang memiliki wilayah geografis yang luas.
Saat bertemu dengan Presiden Boeing Internasional Michael A Arthur, Menhub mengungkapkan potensi kebutuhan pesawat di Indonesia untuk melayani penerbangan domestik yang jumlah pergerakannya kian meningkat pada tahun ini, khususnya pada saat masa mudik tahun ini.
Baca Juga: Pengusaha Minta Penerbangan Aceh-Malaysia Kembali Dibuka
"Untuk itu saya minta pihak Boeing untuk berkomunikasi dengan sejumlah maskapai nasional terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan pesawat tersebut," kata dia.