Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghadiri Konferensi The 23rd Regional Head of Customs Administration (RHCA) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pada Rabu (18/5/2022).
Dalam acara tersebut, turut hadir Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kepabeanan Dunia atau World Customs Organization (WCO) Mr Kuniyo Mikuriya, didampingi oleh Wakil Sekjen WCO beserta beberapa delegasi.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa kelemahan sosial dan ekonomi yang sangat besar akibat pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir harus segera dihadapi.
“Sebagai bangsa, kita dipaksa untuk mengerahkan sumber daya kita untuk mempersiapkan dampak krisis karena dapat mempengaruhi keselamatan, keamanan, dan kemakmuran rakyat kita,” kata Menkeu Sri Mulyani.
Baca Juga: Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 30.911 Benih Lobster di Bandara Juanda
Lebih lanjut, Menkeu mengatakan pandemi juga telah mengubah strategi masing-masing negara dalam hal interaksi secara ekonomi maupun investasi. Transisi dari pandemi ke endemik juga disinyalir memberikan proses katalis bagi pemulihan ekonomi global.
“Kami juga telah bekerja keras untuk menahan dampak pandemi melalui tindakan dan kebijakan luar biasa yang menghasilkan peningkatan,” katanya.
Menurut Menkeu, salah satu upaya penumbuhan tren positif ekonomi yaitu dibutuhkannya ketahanan supply chain secara global, dikarenakan terganggunya hal ini dapat menciptakan tekanan dalam bentuk inflasi atau naiknya harga-harga.
“Oleh karena itu, tindakan khusus harus dilakukan untuk mengembangkan kerangka peraturan yang mendukung kelincahan dan kolaborasi supply chain. Merupakan elemen yang sangat penting untuk mengembangkan supply chain yang lebih kuat dan tahan banting, baik secara regional maupun global,” katanya.
Baca Juga: Jaga Keberlangsungan Ekspor, Bea Cukai Sigap Berikan Pelayanan untuk Pelaku Usaha Dalam Negeri