Kerja Sama Strategis Antara PUM Belanda dan Inkubator ALEC Dapat Perkuat Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM

Rabu, 18 Mei 2022 | 15:36 WIB
Kerja Sama Strategis Antara PUM Belanda dan Inkubator ALEC Dapat Perkuat Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM
Kolaborasi dengan PUM Belanda, Inkubator ALEC Perkuat Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM. (Dok: LPDB-KUMKM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Program Inkubator Wirausaha Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus diperkuat, salah satunya adalah melakukan kerja sama strategis, kali ini antara Inkubator Alif Learning Center (ALEC) dengan Progamma Uitzending Manajer (PUM) Netherlands Senior Experts.

PUM Netherlands Senior Experts merupakan salah satu lembaga non pemerintah dari Belanda yang konsen terhadap pengembangan UMKM dan kewirausahaan di berbagai negara termasuk Indonesia.

Selain itu, dengan tergabung Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM, maka Inkubator Alif Learning Center bisa terus berkembang, dan melakukan inkubasi kepada koperasi-koperasi maupun tenant-tenant untuk meningkatkan kapasitas bisnis atau usahanya dan diharapkan kedepan bisa mengakses pembiayaan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo menyambut baik kerja sama yang dilakukan oleh ALEC sebagai salah satu inkubator yang tergabung dalam Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM Tahun 2022 yang juga merupakan Inkubator Wirausaha dari mitra LPDB-KUMKM yakni Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq.

Baca Juga: DPRD Jateng Dorong Pemerintah Dukung Terus Koperasi dan UMKM

Menurut Supomo, perkembangan model bisnis agrikultur daripada Kopontren Al-Ittifaq sudah sangat baik dan menjadi role model atau contoh pengembangan bisnis pondok pesantren dengan prinsip syariah dengan badan hukum koperasi di Indoesia.

"Inilah pengembangan model bisnis yang berkesinambungan antara aspek hulu hingga hilir, fungsi ekonomi dari pada koperasi menjadi optimal, dan fungsi pembinaan dijalankan melalui lembaga inkubator. Bahkan hal ini dijadikan contoh bagi pertanian di Indonesia, yaitu korporatisasi pertanian dan holding melalui pesantren," ujar Supomo di Jakarta.

"Sektor pertanian bukan seperti kue yang bisa langsung dicetak dan terlihat hasilnya, melainkan harus matang disiapkan dari sisi SDM yakni petani, juga dari sisi komoditi dan teknologi budidayanya dan sidang sangat tepat bekerja sama dengan PUM Belanda, dan ini semakin memperkuat program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM," tambah Supomo.

Terkait peningkatan kapasitas bisnis dari Kopontren Al-Ittifaq ke depan, lebih lanjut Supomo menjelaskan, LPDB-KUMKM akan selalu hadir mendampingi dari sisi bisnis dan kelembagaan koperasi sehingga dibentuklah Alif Learning Center (ALEC), sehingga akses pasar bukan hanya disupport dari sisi Ittifaq sendiri, namun juga dari pesantren-pesantren lain agar kemitraan dapat berkembang.

“Yang perlu kita lembagakan di antaranya cara bercocok tanam dan cara budi dayanya agar sama dan seragam dapat diserap oleh market,” jelas Supomo.

Baca Juga: Koperasi dan UMKM Dikenal Tangguh Hadapi Krisis, Perlu Terus Didukung Pemerintah

Selain dukungan kelembagaan, LPDB-KUMKM juga melakukan bimbingan teknis (bimtek) secara langsung, baik pendampingan secara administratif, maupun pendampingan dari sisi bisnis.

Sementara itu Chief Financial Officer (CFO) Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al Ittifaq, Irvan Sadikin, mengatakan, kerja sama dengan PUM Belanda sudah terjalin erat sejak tahun 2017 lalu antara Kopontren Al-Ittifaq dengan PUM Belanda.

"Kemudian di tahun 2019 kami juga berkunjung langsung ke belanda untuk melihat dan belajar bagaimana pengelolaan bisnis proses sektor pertanian dari hulu ke hilir terkait . Dan tahun 2020 Al-Ittifaq membentuk Alif Learning Center (ALEC) dan kerja sama itu berlanjut hingga melakukan remote coaching atau pelatihan jarak jauh terhadap para tenant inkubator Alec mulai dari semangat kewirausahaan, manajemen prngembangan bisnis, hingga teknik budidaya pertanian dengan total 16 pertemuan dengan para ahli dari PUM Belanda dan Alif Learning Center," ungkap Irvan.

Kemudian, pada 2022 ini dengan tergabungnya Inkubator ALEC ke dalam Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM semakin memperkokoh kerja sama tersebut dalam hal pendampingan dan transfer knowledge.

"Dengan PUM Belanda, dan juga LPDB-KUMKM, serta Bank Indonesia, kerja sama ini ditargetkan para pondok pesantren mitra dari Kopontren Al-Ittifaq mendapatkan pelatihan dan pendampingan yang lengkap dari para ahli. Goalsnya dari kerja sama ini adalah memberikan pelatihan dan pendampingan secraa lengkap termasuk perdagangan agar para tenant inkubator ALEC dan juga mitra Kopontren Al-Ittifaq bisa meningkatkan kapasitas bisnisnya dan menjadikan kemandirian ekonomi pesantren menjadi terwujud," papar Irvan.

Irvan berharap, kedepan kemdirian ekonomi pesantren bisa terwujud dan membuktikan diri bahwa ekonomi pondok pesantren juga bisa berkembang dengan pesat dengan sentuhan teknologi terkini, dan manajemen bisnis yang baik dan optimal.

"Harapannya kedepan bagaimana kedepan pesantren bisa berkembang secara bisnis dan juga berkembang dari sisi pengetahuan dengan teknologi terkini, dan juga berkesinambungan," ujar Irvan.

Kemudian, pada pertengahan Tahun 2022, Kopontren Al-Ittifaq, bersama Inkubator ALEC, LPDB-KUMKM, dan juga Bank Indonesia akan melakukan lawatan bisnis ke Belanda.

Lawatan ke negara kincir angin tersebut untuk melakukan bussiness deals antara Kopontren Al-Ittifaq dengan perusahaan pembibitan terbesar di dunia, dan juga mengaktifkan kegiatan vokasi yakni pembelajaran di Belanda.

"Vokasi ini untuk memperdalam secara lengkap dan menyeluruh terkait manajemen bisnis dan budidaya pertanian. Jadi kunjungan bisnis dan transfer knowledge ini untuk memperdalam pengembangan bisnis pertanian dari hulu hingga hilir," jelas Irvan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI