Suara.com - Paguyuban Eks Pilot Merpati Airlines mengungkapkan kondisi para pilot setelah maskapai memberhentikan operasional. Para Pilot banting setir mencoba profesi apapun untuk menghidupi keluarganya.
Salah satu eks Pilot Merpati Airlines, Eddy Sarwono mengatakan, karena usia para pilot tidak lagi muda, sehingga tidak bisa bekerja di maskapai lainnya.
Imbasnya, lanjut dia, eks pilot mencoba pekerjaan dengan bayaran harian seperti ojek hingga petani.
"Kita-kita sudah tua-tua, kita tidak bisa kerja di tempat lain. Malah temen-temen ada yang jadi petani, tukang ojek banyak, bahkan yang meninggal juga banyak," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Baca Juga: DPR RI Bakal Minta Penjelasan Mendag soal Minyak Goreng Rakyat
Menurut Eddy, para eks pilot Merpati Airlines sudah cukup sabar menunggu pembayaran pesangon yang dijanjikan oleh Kementerian BUMN. Apalagi, lanjut dia, setelah Dana Pensiun Merpati Airlines bubar para eks Pilot Merpati Airlines tidak memiliki uang pensiun.
"Kita cukup sabar, saya pensiun 2013 tapi enggak dibayar, 2016 saya ditawari program P5 dibayar sebagian dan dijanjikan 2018 dibayar. Sebelum 2018 ada PKPU, kita akan berusaha terus, walaupun kita enggak bicara tenggat waktu ya, ya lewat jalur hukum semua kita upayakan," ucap dia.
Maka dari itu, Eddy meminta kebesaran hati para pemimpin negeri mulai dari Presiden Joko widodo, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati agar segera membayar pesangon eks Pilot Merpati Airlines.
"Kita karyawan dan eks pilot maunya dibayar mau (aset) dijual kek, atau ditalangi pemerintah ya mau kita dibayar. Makanya kita minta Presiden Jokowi, Erick Thohir, Sri Mulyani tersentuh lah hatinya, padahal nggak banyak," imbuh dia.
Untuk diketahui, sisa gaji dan pesangon yang belum dibayarkan mencapai Rp 318 miliar dari 1.223 karyawan hingga eks pilot Merpati Airlines.
Baca Juga: Bikin Video Gucci Model Challenge, Babe Cabita Malah Bikin Malu Gilang Juragan 99