Suara.com - Pembahasan soal sepatu Dr. Martens atau akrab dikenal sebagai sepatu Docmart kembali hangat di media sosial. Harga sepatu Docmart memang cukup mahal. Alih-alih harganya, yang menjadi perdebatan di Twitter adalah kenyamanan penggunaannya.
Perdebatan warganet ini bermula dari cuitan akun @mlkyIatte di Twitter beberapa hari lalu. Dia berikicau di Twitter “Buat orang yang bilang Docmart sepatu nyaman, please STOP LYING." Pasalnya pengguna Twitter tersebut mengaku justru makin menderita akibat mengenakan dua model sepatu Docmart yang dia miliki.
"Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada 'merusaknya.' Okay mereka bertahan lama dan terlihat bagus di foto, tapi memakainya untuk berjalan-jalan di Jakarta, terutama jika Anda menggunakan transportasi umum, dan menjelajahi mal bukan ide bagus," imbuhnya.
Kenyamanan menggunakan produk tertentu memang tergantu preferensi dari masing-masing individu. Namun jika dilihat dari harga sepatu Docmart yang mahal, setiap orang yang mau membelinya harus memastikan kenyamanan produk.
Akun sepatu Dr. Martens di marketplace Zalora menawarkan produk mereka dengan harga Rp2,5-Rp3,5 juta. Selisih harga bergantung pada model. Semakin tinggi sepatu menyerupai boots, semakin mahal harganya. Sepatu Dr. Martens yang ditawarkan di marketplace kebanyakan berwarna gelap. Namun, ada juga model dengan warna merah marun.
Sejarah Sepatu Dr. Martens
Sepatu Docmart disebut sebagai bagian dari revolusi industri sepatu. Tak hanya menjadi alas kaki, Docmart menjadi identitas subkultur pada zamannya mulai dari skinhead hingga punk.
Banyak orang yang mengira sepatu Docmart berasal dari Inggris. Hal itu mengingat banyak kaum skinhead hingga grup band punk dan rock di negara tersebut yang hobi memakai Docmart. Padahal sepatu jenis boots ini diciptakan seorang dokter tentara Jerman di era Perang Dunia II, Klaus Martens, medio 1945.
Klaus memiliki ide menciptakan Docmart usai dia mengalami cedera saat bermain ski di pegunungan wilayah Bavaria, Jerman. Sepatu boots tentara yang dia gunakan saat itu sangat tidak nyaman dipakai dengan kondisi kakinya yang cedera.
Baca Juga: Tuai Polemik Karena Latihan Sepatu Roda di Jalan Gatsu, PB Perserosi Minta Maaf ke Pemprov DKI
Dia pun melakukan sejumlah modifikasi dengan sepatu boots tentaranya. Klaus memberikan lapisan kulit yang lebih lembut serta sol yang empuk agar enak dikenakan. Dia juga memberikan bantalan udara di sepatu tersebut.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni