Gas alam berjangka AS telah melonjak menjadi 7,854 dolar AS per mmBtu pada Jumat (13/5/2022) dari 3,730 dolar AS pada awal 2022, tetapi tetap jauh lebih rendah dari patokan Eropa sebesar 31 dolar AS dan Asia sebesar 24 dolar AS per mmBtu.
Lonjakan permintaan dari Eropa, yang mencoba menghentikan impor Rusia, membuat analis memperkirakan harga akan tetap tinggi.
"Sektor manufaktur tidak dapat berinvestasi dan menciptakan lapangan kerja tanpa jaminan bahwa harga gas alam dan listrik kita tidak akan terancam oleh ekspor LNG yang berlebihan," Paul Cicio, presiden Industrial Energy Consumers of America (IECA), sebuah kelompok perdagangan yang anggotanya termasuk pabrik peleburan, pembuat plastik dan barang kertas, mengatakan bulan lalu dalam sebuah surat kepada Menteri Energi AS Jennifer Granholm.
Kelompok itu ingin Washington berhenti menyetujui izin ekspor LNG sampai cadangan gas AS yang rendah dibangun kembali.