Suara.com - Kenaikan harga gas alam berdampak pada biaya manufaktur dan transportasi di banyak industri Amerika Serikat. Situasi ini diprediksi terus terjadi lantaran AS lebih banyak gas ke Eropa untuk menebus pasokan Rusia yang hilang akibat sanksi.
Tahun ini, gas alam berjangka AS telah naik berlipat ganda, jauh lebih banyak daripada kenaikan bensin dan solar eceran yang telah membuat orang Amerika marah pada industri energi AS dan pemerintah.
Banyak eksekutif perusahaan industri percaya bahwa Amerika Serikat, yang pernah menjadi importir besar gas alam, terpaksa berheniekspor gas dan memprioritaskan kebutuhannya sendiri.
Produksi gas di lokasi-lokasi utama di Amerika Serikat telah melambat tahun ini, sebagian karena kapasitas pipa yang tidak mencukupi. Cuaca buruk juga memangkas produksi dan mendorong permintaan.
Invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi berikutnya telah menyebabkan perebutan ekspor gas AS yang didinginkan ke bentuk cair. Pabrik gas alam cair (LNG) AS mengkonsumsi 15 persen dari produksi dalam negeri pada pertengahan Maret.
"Harga gas yang lebih tinggi menaikkan biaya untuk pembuat bahan kimia khusus Huntsman Corp, yang memproduksi poliuretan yang digunakan untuk membuat barang elektronik, bahan bangunan dan furnitur," kata Kepala Eksekutif Peter Huntsman kepada Reuters.
"Konsumen akan melihat guncangan (harga)," sambung dia, yang dikutip via Antara.
Perusahaan terkait telah melewati lebih dari 1,5 miliar dolar AS dalam kenaikan biaya bahan baku pada tahun lalu, katanya, sebagian besar karena energi.
Perusahaan pembuat plastik dan dinding bangunan, Westlake Chemical kini terus menimbang tiap kenaikan satu dolar AS per juta British thermal unit (mmBtu) gas alam, biaya tahunannya naik sekitar 100 juta dolar AS.
Baca Juga: Usai Penembakan Di Buffalo, Teror Berlanjut Di Gereja California, 1 Tewas Dan 4 Kritis Tertembak
"Inflasi yang berasal dari energi hanya memperburuk situasi berikutnya," tambah Chip McElroy, kepala eksekutif McElroy Manufacturing, yang membuat mesin raksasa yang menggabungkan pipa termoplastik.