Suara.com - Saham Tesla dan Twitter terpantau mengalami penurunan seca aakumulatif dalam sepekan diduga terdampak potensi masalah hukum yang menjerat Elon Musk yang mengajukan tawaran sebesar USD44 miliar (Rp643 triliun) untuk membeli Twitter.
Saham perusahaan yang didirikan Musk, Tesla, bahkan anjlok hampir 16% dalam waktu kurang dari 7 hari hingga tertahan di poin 728 dolar AS. Sementara saham Twitter dalam sepekan turun 9,5% ditutup di harga US$45,08.
AP News menuliskan, bersamaan dengan dampak fluktuasi pasar, investor diklaim tengah mempertimbangkan masalah hukum yang kini berpotensi menjerat Elon Musk hingga mengganggu bisnis Tesla.
The Wall Street Journal dalam laporannya via Warta Ekonomi menyebut, regulator sekuritas AS kini tengah menyelidiki Elon Musk yang diduga sengaja mengungkap akusisi Twitter secara terlambat dari aksi sebenarnya.
Baca Juga: Daftar Cuitan Bos Twitter Elon Musk yang Jadi Sorotan: Masuk Neraka hingga Bangsa Jepang Punah
Gugatan ini dilayangkan pemegang saham Twitter beberapa saat lalu dengan menuduh ELon Musk memiliki 5% saham TWTTR pada 14 Maret lalu dan seharusnya dia mengajukan formulir dengan SEC yang mengungkapkannya pada 24 Maret.
Namun, Musk tidak membuat pengungkapan yang diperlukan hingga 4 April 2022 hingga menurut para investor hal ini membuat mereka rugi.