Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat melakukan pertemuan dengan Chairman dan CEO Air Products, Seifi Ghasemi, di Hotel Ritz Carlton, Washington DC. Pertemuan itu berlangsung guna membahas rencana investasi perusahaan bidang pengolahan gas dan kimia asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
“Saya menyambut baik penandatanganan MoU di Dubai, November 2021 yang lalu. Sebagai implementasi rencana tersebut pada 24 Januari lalu, saya telah lakukan groundbreaking industri hilirisasi coal to DME di Bukit Asam. Saya berharap semua rencana investasi tersebut dapat segera ditindaklanjuti,” kata Jokowi.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat ditemui usai pertemuan mengatakan, dari rencana investasi Air Products sebesar USD 15 miliar, saat ini sudah terealisasi tahap pertama sebesar USD 7 miliar.
“Adalah project DME, metanol di Balongan dan mau membangun juga metanol di Cepu, sisanya kita akan bikin hidrogen yang akan dibangun di Indonesia dengan memanfaatkan bendungan-bendungan yang dimiliki negara,” ucap Bahlil.
Baca Juga: Legislator PDIP Minta Pendemo Tidak Angkat Isu Pemakzulan Jokowi
Bahlil juga menyampaikan bahwa dari hasil diskusi Presiden dengan CEO Air Products, terdapat juga rencana akan membangun industri dari hulu ke hilir di bidang petrokimia.
“Sekarang tugasnya adalah pemerintah Indonesia harus segera mengeksekusi. Karena uangnya sudah ada, project-nya sudah ada. Saya pikir pertemuan hari ini dengan Bapak Presiden dengan pak Seifi ini menunjukkan bahwa investasi di Indonesia tidak hanya dikuasai suatu negara tertentu tapi sudah merata,” ujar Bahlil.
Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.