Suara.com - Konglomerat-konglomerat dunia dikenal karena menjadi pemilik klub sepak bola terbaik dunia. Adu kekayaan pemilik Arsenal dan Tottenham pun menjadi dua yang paling kaya seantero jagat raya.
Dikutip dari sejumlah sumber saat ini klub berjuluk The Gunners ini dimiliki oleh Stan Kroenke. Pria Amerika Serikat ini diketahui menanamkan kekayaan di Arsenal sebesar 10 miliar dolar atau Rp143 triliun.
Sementara Tottenham dimiliki oleh Joe Lewis dan Daniel Levy dengan kepemilikan aset 6 miliar dolar atau Rp85,8 triliun. Berikut perbandingan adu kekayaan pemilik Arsenal dan Tottenham.
Stan Kroenke
Baca Juga: Gabriel Jesus Tertarik Gabung Arsenal setelah Menyukai Proyek Mikel Arteta
Stan Kroenke dikabarkan telah melempar dana yang sangat besar untuk membeli pemain-pemain baru yang akan memperkuat Arsenal di musim panas ini.
Keadaan yang berubah drastis mengingat Kroenke dikenal sebagai pemilik klub paling pelit di kalangan penggemar liga Inggris. Kabar dia akan menginvestasikan sejumlah besar uang untuk membeli pemain top bagi Arsenal tentu membawa angin segar di kalangan para penggemar.
Dilansir Forbes, Kroenke adalah pengusaha tajir dengan sejumlah aset bisnis. Selain memiliki Arsenal, dia juga dikenal sebagai pebisnis real estate. Dia memiliki sekitar 57 juta m2 real estate di seluruh dunia.
Sebagian besar berwujud pusat perbelanjaan di Amerika Serikat. Dia juga memiliki 1,5 juta hektare peternakan yang tersebar di Amerika Serikat dan Kanada. Di jagat olahraga dunia, Kroenke adalah bos bagi klub basket Denver Nuggets, klub hoki es Colorado Avalanche dan klub bola Colorado Rapids
Joe Lewis dan Daniel Levy
Baca Juga: Untuk Kesekian Kali Luis Diaz Selamatkan Liverpool, Netizen: Bayangin Kalo Dia Ga Dateng
Joe Lewish adalah pebisnis asal Inggris. Dia adalah bos Tavistock Group, perusahaan investasi global yang memegang lisensi atas Tottenham. Kantornya memiliki lebih dari 200 aset yang tersebar di 13 negara. Dia memiliki berbagai investasi lain, termasuk resor klub mewah, restoran, hotel dan perusahaan pertanian Australia.
Sementara Daniel Levy meraih gelar sarjana dengan studi khusus Ekonomi Pertahanan di University of Cambridge, Inggris. Levy menjabat sebagai managing director ENIC group perusahaan olahraga, hiburan, dan media. Posisi yang telah dipegangnya sejak 1995.
Daniel juga secara aktif terlibat dalam mempromosikan masalah pemerintahan yang terkait dengan Liga Premier, yang terbaru menganjurkan kontrol keuangan yang ditingkatkan untuk semua pemilik untuk memastikan stabilitas keuangan jangka panjang klub.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni