Rubel Rusia Jadi Mata Uang Terbaik Awal 2022, Menguat Dekati Level Tahun 2020

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 12 Mei 2022 | 19:13 WIB
Rubel Rusia Jadi Mata Uang Terbaik Awal 2022, Menguat Dekati Level Tahun 2020
Ilustrasi Rusia. (Photo by Кирилл Жаркой on Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rubel Rusia akhirnya kembali  menguat pada perdagangan Kamis (12/5/2022) melampaui batas 70 terhadap euro dan menuju 65 terhadap dolar AS berkat ketahanan dukungan artifisial dari kontrol modal.

Rubel Rusia jadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia tahun ini dengan dukungan dari kontrol modal yang diberlakukan Rusia untuk melindungi sektor keuangan pada akhir Februari usai ketegangan politik dengan Ukraina.

Pada pukul 10.03 GMT, rubel naik lebih dari dua persen menjadi 65,58 terhadap dolar AS setelah sempat menyentuh 65,0625, level yang terakhir terlihat pada akhir Februari 2020.

Terhadap nilai euro, rubel menguat lebih dari tiga persen menjadi 68,28, setelah sebelumnya mencapai 67,85, level terkuat sejak Januari 2020.

Baca Juga: Ukraina Putus Jalur Pipa Gas Alam Rusia, Eropa Terancam Kedinginan?

"Rubel bisa menguat menjadi 65 terhadap dolar AS pada siang hari," kata Promsvyazbank dalam sebuah catatan, dikutip dari Antara.

Perusahaan ekspor jadi pendukung utama Rubel, sementara permintaan valuta asing terbatas karena impor ke Rusia telah berkurang di tengah gangguan logistik dan sanksi Barat yang meluas.

"Dalam jangka panjang, rubel mungkin melihat beberapa tekanan penurunan meningkat dari kenaikan impor setelah Rusia mengizinkan apa yang disebut impor paralel barang," kata para analis.

Pada pekan lalu, Moskow resmi menerbitkan daftar barang dari pembuat mobil asing, perusahaan teknologi dan merek konsumen yang telah dimasukkan pemerintah dalam skema "impor paralel" yang bertujuan melindungi konsumen dari isolasi bisnis oleh Barat.

Indeks saham Rusia beragam. Indeks RTS berdenominasi dolar naik 0,7 persen menjadi 1.132,6 poin. MOEX indeks saham Rusia berbasis rubel turun 1,4 persen menjadi 2.354,8 poin.

Baca Juga: AS Kritik Rusia, China yang Menentang Sanksi PBB Atas Korut

Saham produsen minyak terbesar kedua Rusia Lukoil turun 1,8 persen pada hari setelah perusahaan mengatakan akan membeli bisnis ritel dan pelumas Shell Rusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI