"Kenaikan timbulan sampah pada libur Lebaran bersumber dari sektor pariwisata dan pemudik yang datang ke Kabupaten Sleman," katanya.
Menurut dia, penutupan TPST Piyungan, Bantul beberapa hari lalu mengakibatkan Kabupaten Sleman tidak dapat membuang residu sampah ke TPST tersebut sehingga menimbulkan penumpukan sampah di warga.
"Dengan adanya penutupan tersebut maka kami mengoptimalkan pengolahan sampah yang menumpuk dengan pemilahan sampah organik dan anorganik di depo transfer, TPS dan bank sampah," katanya.
Ia mengatakan, untuk mengurangi bau tidak sedap akibat adanya timbunan sampah di depo transfer dan TPS, pihaknya juga melakukan penyemprotan ekoenzim untuk mempercepat penguraian sampah organik.
"Untuk mengurangi bau tidak sedap dilakukan penyemprotan ekoenzim di tumpukan sampah. Kami mendapat bantuan ekoenzim dari RS Panti Nugroho dan mahasiswa biologi menyemprot di transfer depo," pungkasnya.