Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan konflik Rusia dan Ukraina semakin mengganggu upaya pemulihan ekonomi global yang sebelumnya sudah terpukul akibat pandemi Covid-19.
Sri Mulyani menjelaskan berdasarkan proyeksi IMF, pertumbuhan ekonomi RI semula diramal 4,4 persen, turun jadi 3,2 persen.
"Tahun ini tadinya diproyeksikan 4,4 persen sekarang menjadi 3,6 persen. Bahkan sekarang proyeksinya lebih rendah dari 3,6 persen bisa sampai 3,4 persen, sampai 3,2 persen," kata Sri Mulyani, Kamis (12/5/2022).
Menurut Sri Mulyani pandemi Covid-19 menambah kompleksitas masalah perekonomian global, setelah adanya tantangan dari dampak perang dingin Amerika Serikat dan China pada 2019.
Baca Juga: Menko Airlangga Pimpin Rakor Bahas Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Jatim
Dia mengatakan pemulihan ekonomi dunia berada dalam kondisi yang rentan.
"Konflik geopilitik menciptakan tantangan yang lebih bagi pemulihan kita," ujarnya.
Menurut dia pemulihan ekonomi saat ini membutuhkan usaha yang sangat besar, tak cukup dengan langkah biasa.
Upaya pemulihan ekonomi memerlukan langkah bersama secara global, di antaranya melalui forum ekonomi, seperti G20.
"Oleh karena itu, presidensi G20 Indonesia berupaya agar tercapai recover together, recover stronger, sehingga usaha kita harus menjadi double, atau bahkan triple," katanya.
Baca Juga: Menko Airlangga Dorong Percepatan Pembangunan Ekonomi Jawa Tengah